Bisnis.com, BANDUNG - Penyerapan investasi Jawa Barat yang terus menduduki peringkat satu nasional diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja di wilayah ini sehingga perputaran ekonomi Bumi Pasundan dapat terus berjalan dengan mulus.
Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2024, mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan-kawasan yang masuk dalam proyek investasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muhamad Nur menilai penting bagi Jawa Barat untuk terus mempersiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
“Sekarang ini memang perkembangan teknologi terjadi lebih cepat, sehingga harus ada akselerasi menyiapkan SDM yang kompeten di perkembangan teknologi yang begitu cepat,” jelasnya belum lama ini.
Selain di sektor industri, sektor pariwisata juga menurut dia harus mulai dihuni oleh SDM yang memiliki kompetensi sehingga nantinya kualitas ekosistem pariwisata di Jawa Barat bisa meningkat.
Dalam gelaran WJIS 2024 pekan lalu, juga dijalin kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia terkait implementasi Hyundai Academy Course for Vocational Schools di Jawa Barat.
Baca Juga
Head of External Affairs Departement PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia Ade Mahendra mengatakan, ke depan kebutuhan SDM khususnya di dunia electric vihicle (EV) akan terus meningkat.
Oleh sebab itu, ia menilai bahwa penting bagi Hyundai untuk membentuk ekosistem berkelanjutan agar kualitas SDM di Jawa Barat bisa sejalan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.
“Kami punya Hyundai Academy Course. Sebetulnya ini program yang sudah berjalan dari tahun lalu, sebetulnya ini program yang bergerak di bidang pendidikan, bagian dari tanggung jawab perusahaan yang mana bentuknya itu integrated. Jadi tidak hanya memberikan pelatihan saja, tapi kami juga memberikan banyak benefit yang lain, jadi bisa semacam cycle program,” katanya kepada Bisnis.
Nantinya, program ini tidak hanya melatih para siswa untuk menguasai teknologi industri EV, tapi juga akan direkrut langsung oleh Hyundai untuk bekerja di perusahaan.
“Misalnya dari anak vokasi kita didik selama 1 semester dilatih, dan diajak praktik juga dengan teknologi kami di pabrik kami, setelah dari sana nanti setelah lulus akan kami rekrut secara langsung untuk bekerja di kami. Jadi mereka tidak hanya pelatihan tapi kami serap semuanya,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa Hyundai ke depan akan berfokus pada pengembangan dan produksi EV sehingga penting bagi perusahaan untuk mencetak banyak SDM berkualitas di sektor tersebut.
“Khususnya untuk EV yang paling penting. Karena kami ke depan akan sangat fokus ke EV,” katanya.
Selain itu, Hyundai juga akan membantu sekolah terkait pengadaan peralatan praktik, mulai dari mesin hingga kendaraan untuk praktik.
“Kami juga beri pelatihan dan edukasi kepada guru--gurunya. Jadi guru-guru SMK di Jawa Barat latih di dalam untuk merasakan langsung sebagai transfer knowledge dan transfer teknologi,” jelasnya.
Progam ini, imbuhnya, akan dimulai pada tahun depan dengan menyerap 1.000 siswa dari 25 SMK di Jawa Barat.
“Masih di Kabupaten Bekasi, tapi kami juga akan fokus daerah Jawa Barat lain,” ungkapnya.
Selain di sektor industri, sektor pariwisata pun mejadi unggulan yang ditawarkan oleh Bank Indonesia kepada investor.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman memang berharap investasi yang masuk ke Jawa Barat bisa mendorong makin banyaknya lapangan pekerjaan untuk warga lokal.
Dia mengatakan Jawa Barat sangat terbuka dan menyambut setiap investor yang masuk. Namun, arus modal diharapkan juga bisa turut membantu pemerintah mengatasi pengangguran.
“Dengan banyaknya perusahaan memilih Jawa Barat, kami berharap mereka tak hanya membawa uang, tetapi juga memberdayakan tenaga kerja lokal dan material lokal,” katanya.
Menurutnya, investasi yang masuk memberi dampak positif pada perekonomian Jawa Barat. Hal ini dipandang dapat membuka peluang masa depan yang inklusif dan berkelanjutan bagi warga di Bumi Pasundan.
Herman mencatat bahwa 170 potensi investasi yang ditawarkan di event West Java Investment Summit (WJIS) 2024. Potensi ini sekaligus menunjukkan bahwa provinsi ini memiliki ragam pilihan, mulai dari energi baru terbarukan hingga investasi sektor perikanan.
“Jawa Barat memastikan akan memberikan benefit bagi investor yang menanamkan modalnya di sini. Kami menawarkan beragam dukungan mulai dari insentif sampai iklim investasi yang kondusif,” jelasnya.
Dia memandang bahwa kerja sama antara pemerintah dan swasta tak hanya membuat ekonomi Jawa Barat kuat. Akan tetapi, seluruh stakeholder akan merasakan manfaatnya tak hanya sekarang tapi juga masa depan.
“Saya mengajak para investor untuk mengeksplorasi, terlibat dalam investasi di Jawa Barat,” katanya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, sejak 2019 hingga 2023, WJIS telah berhasil mempromosikan 121 proyek investasi dari berbagai daerah di Jawa Barat dengan total nilai investasi lebih dari Rp614,43 triliun.
Adapun, gelaran WJIS 2024 menyajikan 170 proyek potensial, terdapat lebih dari 40 proyek ready to offer senilai total Rp117 triliun. Nilai investasi tersebut lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan WJIS 2023 yang mencapai Rp76 triliun.
Doni menjelaskan bahwa ada tiga peran penting Bank Indonesia dalam mendorong investasi sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pertama, promosi investasi baik di dalam maupun luar negeri melalui sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mendorong ekonomi tumbuh berkelanjutan.
Kedua, integrasi hubungan investor baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
Ketiga, Local Currency Transaction (LCT) sebagai upaya menyederhanakan mekanisme transaksi pembayaran internasional guna memberi kemudahan bagi investor dalam berinvestasi dan beroperasi di Indonesia.
Selain itu, imbuhnya. perumusan suku bunga acuan Bank Indonesia sangat berpengaruh dalam membentuk lanskap investasi di Indonesia.
KERJA SAMA
Adapun, ajang WJIS 2024 juga memberikan peluang pada sejumlah proyek investasi yang ditawarkan badan usaha milik daerah (BUMD) provinsi maupun kabupaten/kota di Jawa Barat.
Dua BUMD milik Pemprov Jabar yakni PT Migas Utama Jabar (MUJ) dan PT Tirta Gemah Ripah (TGR) menjalin kesepakatan bersama dengan investor dan mitra strategis di daerah.
Bisnis mencatat, PT Tirta Gemah Ripah dengan PT Tigalapan Investama Group sepakat bekerjasama dalam penyediaan air bersih untuk rumah tangga dan industri menggandeng PDAM Tirtatarum, Karawang.
Kerja sama dengan nilai investasi Rp300 miliar ini didapat PT TGR usai menggandeng PT Tirtalapan Investama yang bergerak dalam pendanaan infrastruktur.
Selain itu, MUJ dan PT Subang Energi Abadi (BUMD milik Pemerintah Kabupaten Subang) sepakat untuk pemanfaatan gas alam bagi kebutuhan industri di kawasan Subang dan sekitarnya hingga pendirian training center.
Di sisi lain, BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, PD Agro Sukabumi Mandiri, menjalin kerja sama dengan CV Menata Citra Selaras yang bergerak dalam bisnis pangan yang telah mendapatkan kucuran modal dari Timur Tengah untuk berinvestasi di Jawa Barat.
Dengan investasi senilai Rp92,5 miliar, keduanya bakal mengembangkan Unit Penggilingan Padi Modern PD Agro Sukabumi Mandiri.
Proyek ini merupakan sistem penggilingan padi yang memanfaatkan teknologi canggih dan otomatis yang sangat efisien untuk mengolah gabah menjadi beras.