Bisnis.com, BANDUNG--Maskapai Scoot, anak perusahaan Singapore Airlines akan mengevaluasi rute BIJB Kertajati-Singapura setiap 6 bulan sekali.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan Scoot akan melakukan evaluasi dalam enam bulan ke depan terkait okupansi, menjanjikan atau tidaknya Bandara Kertajati sebagai bandara internasional.
"Adanya maskapai dari Singapura itu harus disambut. Dijadikan momentum buat Kertajati meningkatkan penumpang. Mereka akan mengevaluasi enam bulan. Harus betul-betul tingkat keterisiannya tinggi," kata Bey Machmudin di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (6/10/2024).
Pemprov Jabar menurutnya akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan banyak pihak, guna meningkatkan okupansi di BIJB Kertajati.
Terdekat rencananya, Pemprov Jabar akan melobi Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), untuk membantu mengarahkan keberangkatan udara baik domestik maupun mancanegara, melalui BIJB Kertajati.
"Selasa malam ada acara ASITA. Saya akan sampaikan untuk pentingnya sinergi antara kami pemerintah dengan mereka," ucapnya.
Baca Juga
Sebelum Scoot, penerbangan internasional di BIJB Kertajati juga telah dibuka, yakni tujuan Kualalumpur, Malaysia. Ada dua maskapai yang hadir, Air Asia dan Malaysia Airlines.
Sedangkan penerbangan domestik ada dua maskapai, yakni Super Air Jet yang melayani rute Denpasar, Medan dan Balikpapan. Serta Citilink dengan rute BIJB Kertajati-Balikpapan.
Selain itu, BIJB Kertajati juga telah optimal dalam pelayanan keberangkatan dan kepulangan jamaah haji 2023. Dimana total sekitar 13.000 jemaah haji yang terbagi dalam 30 kelompok terbang (kloter), berangkat dari BIJB Kertajati.
Tahun depan, telah diwacanakan jumlahnya akan meningkat hampir tiga kali lipat. Kementerian Agama merencanakan, sekitar 37.000 jemaah haji akan berangkat dari BIJB.
Belum lagi keberangkatan umrah, yang terus dioptimalkan Pemprov Jabar. Salah satunya dengan melobi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri), supaya meningkatkan okupansi keberangkatan umrah melalui BIJB Kertajati.
Termasuk optimalisasi BIJB Kertajati dengan layanan kargo, mengingat sejumlah infrastruktur penunjang telah mumpuni, seperti Pelabuhan Patimban Subang dan Tol Cisumdawu.