Bisnis.com,BANDUNG--Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar membidik ratusan buyer dari 10 negara dalam ajang West Java Expo (WJX) 2024.
Ajang business matching dalam WJX 2024 itu ditargetkan juga dapat mencatatkan transaksi dagang antara pelaku IKM/UKM dengan calon buyer hingga Rp10 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih, mengatakan pihaknya menargetkan 120 potensial buyer dari luar negeri, juga buyer domestik di WJX 2024. Buyer tersebut berasal dari Filipina, Oman, Papua Nugini hingga Tiongkok.
"Nah ini kalau kemarin PKJB sampai Rp15 miliar ya, harapannya lebih dari itu ya apalagi dengan potensial bayarnya mungkin bisa sampai Rp70 miliar. karena sebetulnya 2 kopi saja nilainya sudah Rp3 miliar," katanya.
Namun pihaknya juga sangat membuka dari provinsi lain untuk melihat mesin-mesin dan makanan-makanan dibuat.
"Sehingga teman-teman para pengusaha kita ketemu lagi dengan buyer yang lebih potensial," katanya.
WJX 2024 diharapkan pula dapat mendorong pertumbuhan ekspor.
Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, WJX 2024 digelar untuk mendorong pertumbuhan ekspor produk Jawa Barat.
Melalui pelaksanaan WJX 2024, pihaknya berharap dapat mengekspos produk-produk IKM/UKM siap ekspor dan teknologi pangan unggulan Jawa Barat agar dapat dilihat oleh buyer dari berbagai negara.
"Kami berharap upaya ini dapat memberikan perluasan akses pasar, meningkatkan promosi, daya saing dan penggunaan produk Jawa Barat di kancah Internasional, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Jawa Barat," ujar Bey, dalam sambutannya, Jumat (11/10/2024).
Pemeran internasional pertama yang mengusung tema food and technology ini, digelar selama tiga hari mulai Jumat 11 Oktober hingga Minggu 13 Oktober 2024 di Hotel Mason Pine, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
WJX 2024 diisi dengan berbagai acara seperti seminar, business matching antara pelaku usaha siap ekspor dengan calon buyer dari berbagai negara, lomba diversifikasi produk pangan, pelepasan ekspor komoditi kopi dari IKM Wanoja ke negara tujuan Arab Saudi dengan nilai ekspor US$200.000 dan kegiatan lainnya.
Kabid Perdagangan Luar Negeri (PDLN) Disperindag Jabar M.Lukmanul Hakim menambahkan sampai saat ini ekonomi Jawa Barat ditopang oleh industri pengolahan dan perdagangan.
"Industri pengolahan sebesar 42% dan perdagangan 15%. Sementara dari 46 juta UMKM Jabar sebanyak 600.000 merupakan sektor industri dan 2,2 juta berasal dari sektor perdagangan," katanya.
Sektor industri pengolahan pun menyumbang 99,09% nilai ekspor Jabar. Bidang PDLN sendiri masih terus mendorong dua sektor inti tersebut lewat pengembangan 21 strategi. "Salah satu implementasinya adalah lewat West Java Expo 2024 ini," kata Lukman.
WJX 2024 yang merupakan ajang pameran berskala internasional pertama yang mengusung tema food and technology oleh Disperindag Jabar ini diharapkan bisa menjadi sarana promosi produk-produk IKM ekspor dan teknologi pangan unggulan Jawa Barat.
"WJX juga diharapkan bisa memperluas akses pasar bagi produk-produk IKM dan teknologi pangan Jawa Barat. Sekaligus mengembangkan dan meningkatkan daya saing produk-produk IKM Jawa Barat," paparnya.
Karena itu dalam rangkaian WJX ada sesi business matching antara pelaku usaha siap ekspor Jawa Barat dengan calon buyer dari berbagai negara yang dibawa oleh perwakilan dagang Indonesia.