Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Goreng di Cirebon Melonjak, Tembus Rp20.000 per Liter

Harga minyak goreng, baik curah maupun kemasan, di Kabupaten Cirebon mengalami lonjakan pada Senin (4/11/2024).
Pengunjung memilih minyak goreng kemasan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung memilih minyak goreng kemasan di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, CIREBON - Harga minyak goreng, baik curah maupun kemasan, di Kabupaten Cirebon mengalami lonjakan pada Senin (4/11/2024).

Kenaikan ini dikeluhkan oleh masyarakat, terutama mereka yang menggantungkan hidup pada usaha kuliner kecil hingga pedagang pasar tradisional. 

Pantauan di Pasar Pasalaran Kabupaten Cirebon, harga minyak goreng curah yang sebelumnya Rp18.000 per liter, kini melambung hingga Rp19.000 per liter.  

Sementara itu, minyak goreng kemasan yang biasa dijual seharga Rp18.500 kini mencapai harga Rp20.000 hingga Rp 22.000 per liter. 

Salah seorang pedagang di Pasar Pasalaran Cirebon, Suparman mengungkapkan keluhannya terhadap kenaikan harga minyak goreng ini. Kenaikan harga dimulai sejak pekan lalu.

“Harga minyak goreng naik terus. Minyak curah sekarang mahal sekali, sedangkan kami sebagai pedagang kecil sulit kalau terus-menerus begini. Satu tahun ini sudah beberapa kali," kata Suparman, Senin (4/11/2024).

Kenaikan harga minyak goreng juga berdampak signifikan pada usaha kecil lainnya, seperti warung makan dan pedagang kaki lima. Banyak dari mereka yang bergantung pada minyak goreng untuk mengolah makanan sehari-hari. 

Adi Santoso, seorang pedagang nasi uduk di daerah Plumbon, mengaku bahwa kenaikan harga minyak goreng membuatnya harus memutar otak untuk tetap bisa bertahan. 

“Saya pakai minyak goreng curah untuk menggoreng lauk seperti ayam dan tempe. Tapi sekarang harga minyaknya mahal, jadi saya harus kurangi pemakaian dan pilih menu lain yang tidak perlu banyak minyak goreng,” tutur Adi.

Adi juga menyampaikan, ia terpaksa mengurangi jumlah porsi ayam yang digoreng setiap harinya. "Sekarang harus lebih bijak menggunakan minyak goreng. Setiap tetes minyak itu berharga, jadi saya mencoba untuk lebih hemat. Mudah-mudahan saja harga bisa turun lagi supaya kami bisa berjualan dengan nyaman,” ucapnya berharap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper