Bisnis.com, BANDUNG— Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, nomor urut 03 Farhan - Erwin unggul dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan raihan 44,64%.
Berdasarkan formulir C1 di 3.590 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang disiarkan dalam laman resminya, pasangan Farhan - Erwin memperoleh 523.000 suara.
Sementara, pasang nomor urut 02, Haru Suandharu - Dhani Wiriadinata memeroleh 36.48% atau 427.448 suara. Kemudian Paslon nomor urut 03 Arfi - Yena mendapatkan 11.75% atau 137.672 suara. Paling buncit pasangan nomor urut 01, Dandan Riza Wardana - Arif Wijaya yang memperoleh 7,13% atau 83.498 suara.
Perolehan suara ini tidak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei setelah pencoblosan, Rabu (27/11/2024).
Pasangan Farhan - Erwin juga unggul dibandingkan lainnya. Seperti Lembaga Survei Kedai Kopi, pasangan Farhan - Erwin unggul di angka 45,61%.
Sementara Haru - Dhani mendapat 35,57%. Sedangkan dua paslon lain suaranya masih kalah jauh. Posisi ketiga ada pasangan Arfi - Yena hanya mendapat 11,85%. Lalu di posisi terbawah adalah pasangan Dandan - Arif dengan 7,19%. Quick count itu berdasarkan 97,20% data yang masuk.
Baca Juga
Sedangkan menurut Charta Politika Indonesia, pasangan M.Farhan - Erwin meraih 44,31% di susul Haru - Dhani 36,82%, adapun Arfi - Yena mendapatkan 11,61% serta Dandan - Arif 7,25%.
Farhan-Erwin juga telah mendeklarasikan diri unggul dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Hasil ini setelah dalam hitung cepat yang dilakukan Charta Politika, pasangan tersebut sudah mendapat suara lebih dari 40% dan unggul sampai 8% dari pesaing terdekat pasangan, Haru-Dhani.
"Alhamdulillah dari quick count sementara beberapa lembaga survei perolehan suara 03 bertahan sehingga sementara ini bisa dikatakan unggul di Pilwalkot 2024," ujar Farhan di rumah pemenangan, Jalan Bengawan, Kota Bandung, Rabu (27/11/2024).
Menurutnya, saat ini pihak relawan dari paslon 03 akan tetap bekerja untuk memastikan suara dari setiap tempat pemungutan suara (TPS) tidak alami perubahan sehingga hasil hitung cepat yang sekarang didapat tidak tiba-tiba alami perubahan.
"Pekerjaan relawan belum selesai karena suara dari seluruh aspirasi dan hasil kemenangan harus dipertahankan hingga penetapan oleh KPU nantinya," kata dia.
Sementara, Pasangan Calon (Paslon) Haru Suandharu-Dhani Wirianata memastikan akan menghormati hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei terkait Pilwalkot Bandung.
Namun kata dia, meski hitung cepat merupakan produk ilmiah dari demokrasi, tapi pilkada masih belum usai dan akan menunggu hasil hitung resmi dari KPU.
"Kami lanjutkan proses pilkada sampai tuntas. Saat ini para saksi juga masih ada yang belum pulang. Masih bekerja di TPS," jelasnya.
Haru mengungkapkan, pihaknya juga tengah mengumpulkan sejumlah bukti dugaan pelanggaran dalam perhelatan pilkada. Itu juga menjadi bekal salah satu langkah perjuangan pilkada.
Jika memang terbukti ada pelanggaran di masa tenang, termasuk praktik politik uang, pihaknya akan melaporkan hal tersebut untuk di tindak lanjuti.
Meski begitu Haru mengaskan, setiap pilkada akan ada hasil akhir dan pihaknya akan hormati hasil akhir tersebut.
"Kami bukan tipe orang yang tidak sportif. Kami akan terima keputusan. Tapi kami tidak terima jika ada pelanggaran di hari tenang," kata dia.
.JPG?w=300&h=221)
