Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMD PT Jasa Sarana Bakal Kelola Layanan BRT Bandung Raya

Jasa Sarana rencananya akan mengelola layanan subsidi BRT serta melakukan beauty contest atau lelang, untuk operator BRT.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat terbatas, evaluasi progres pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) seiring rencana penerbitan peraturan gubernur.

Plh Kepala Dinas Perhubungan Ade Afriandi mengatakan ada empat Pergub yang harus ditetapkan, yakni seputar angkutan massal berbasis jalan, angkutan metropolitan berbasis jalan, subsidi dan pengadaan barang serta jasa.

Mengingat tahapan lainnya telah rampung dan menyisakan produk hukum yang harus segera selesai, sesuai evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Sudah 80% artinya dari sisi administrasi, produk hukum sudah bisa direalisasikan. 20% tinggal finalisasi Pergub. Evaluasi dari Kemendagri itu diharapkan minggu ini selesai. Bisa ditetapkan Pergub-nya," katanya, dikutip Selasa (17/12/2024).

Rencananya kata Ade, antara 19-20 Desember 2024 ini Pergub sudah bisa ditetapkan. Selain itu, salah satu dalam Pergub tersebut, yaitu Pergub 53, Pemprov Jabar menugaskan BUMD PT Jasa Sarana (JS) untuk mengelola layanan BRT.

Piihaknya meminta agar PT Jasa Sarana untuk segera melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS), karena ada salah satu direksi yang habis masa jabatan. Sehingga nantinya bisa mengelola layanan BRT per 2024 mendatang.

"Minggu ini JS harus segera melaksanakan RUPS, sehingga 23 Desember ada evaluasi ke enam sekaligus persiapkan penandatanganan kerja sama. 24 (Desember) itu diagendakan penandatanganan kerja sama Pemprov dengan JS," ucapnya.

JS rencananya akan mengelola layanan subsidi BRT serta melakukan beauty contest atau lelang, untuk operator BRT. "Pembangunan halte, koridor itu World Bank. Pemprov ke JS hanya ke layanan," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Pemprov Jabar sambung Ade juga bakal melakukan sosialisasi dan publikasi rebranding BRT supaya lebih dikenal publik. Dimana rencananya akan dimulai pada 27 Desember 2024 nanti.

"Rebranding BRT. Apakah (tetap) Trans Metro Pasundan atau berubah. Tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa per 1 Januari ada perubahan. Sosialisasi ke depan itu. Koridor mana, dalam bentuk apa, pengguna tahu dimana stasiun, berhenti, feeder. Intinya kepada semua, sambil melayani, tapi juga disosialisasikan," paparnya.

Pemprov Jabar juga akan melakukan sayembara dalam penetapan nama BRT kelak kepada publik, guna dikenal lebih luas.  "Nickname juga sedang dicari, kayak Whoosh nah itu sedang dipersiapkan," kata dia.

Sementara terkait proses pembangunan, Ade menerangkan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dan sinkronisasi dengan Project Management Consultant (PMC). Dimana pada 2025 pembangunan koridor, halte, rambu dan lain-lain segera diakselerasi oleh World Bank dan Kementerian Perhubungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper