Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Pak Dedi Bageur, Saya Reugreug'

Dedi Mulyadi di berbagai kesempatan menyanjung kinerja dan teguhnya integritas Bey selama memimpin Jawa Barat.
Dedi Mulyadi dan Bey Machmudin
Dedi Mulyadi dan Bey Machmudin

Bisnis.com, BANDUNG--Mengapa proses transisi kepemimpinan dari Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin ke Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi terasa mulus?

Bagi sebagian pihak, butuh kerendahan hati luar biasa dari seorang Bey Machmudin yang masih memiliki kuasa memimpin dan mengelola anggaran murni 2025 kemudian memberikan keleluasaan pada Dedi.

"Saya tidak bisa membayangkan perasaaan Pak Bey, ia yang merancang APBD 2025 lalu datang Dedi Mulyadi yang sudah siap tancap gas dengan janji kampanyenya. Tidak terbayang, tapi potret ini luar biasa," kata salah seorang pejabat Pemprov Jabar kepada Bisnis pekan ini.

Pejabat ini membandingkan ketika gubernur sebelumnya memberikan estafet kepemimpinan pada Bey, lalu dengan nada menganggap enteng memastikan Bey bisa tidur nyenyak karena anggaran dan mesin birokrasi Pemprov sudah disiapkan baik.

"Keleluasaan soal perubahan konsentrasi anggaran dari Pak Bey ke Pak Dedi terkesan berisiko atau mengusik ego pemimpin secara pribadi. Tapi saya melihat, kepentingan warga Jabar di atas segalanya, keduanya memiliki kesamaan pandang," ia menganalisa.

Tak heran, Dedi Mulyadi di berbagai kesempatan menyanjung kinerja dan teguhnya integritas Bey selama memimpin Jawa Barat.

"Kesempatan di depan mata saja tidak diambil, kita bersyukur sekali sehingga anggaran Jawa Barat tidak ada satu rupiah pun yang disakuin, kecuali honor," katanya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menilai Bey memiliki visi dalam membangun Jawa Barat, dan jujur dalam menjalankan tugas selama hampir dua tahun kebelakang. 

"Maka saya bersyukur masyarakat Jawa Barat mendapat Pj gubernur yang sehebat ini punya visi kemudian orientasinya bekerja jujur, berintegritas dan memberikan ruang terbuka pada saya," katanya.

Proses transisi yang anggun mulai terlihat sejak ia membentuk tim 11 yang dikomandoi Kabag Perencanaan dan Pengembangan Bapenda Jabar Dedi Mulyadi. 

Menurut Bey Machmudin, tim ini akan mendampingi Dedi Mulyadi untuk membahas berbagai hal teknis, diskusi tentang regulasi demi kelancaran Dedi Mulyadi pascadilantik sebagai Gubernur Jabar 6 Februari mendatang.

Diisi 11 eselon III Pemprov dari lintas bidang, tim ini berhasil memenuhi ekspektasi tak hanya Bey, tapi juga Dedi Mulyadi.

"Pak Dedi terkesan dengan tim ini, mereka bisa memberikan masukan dan bisa mendebat juga atas pandangan Pak Dedi, memberikan pemahaman," kata Bey pada bisnis.

Alasan lain Bey membentuk tim ini sederhana. Ia ingin Dedi tidak mengalami nasib yang sama saat dirinya baru menjabat sebagai Pj Gubernur Jabar.

"Saya tidak punya tim, saya tidak mengenal siapa yang bisa saya percaya saat pertama kali masuk ke sini, apa yang saya siapkan untuk Pak Dedi itulah yang harusnya saya lakukan di awal jadi Pj," katanya.

Di sisi lain, akhirnya, dari berbagai komunikasi pribadi dirinya dengan Gubernur Jabar terpilih yang meraup 62% suara tersebut muncul rasa percaya dan optimisme. 

Dia mengaku lega segera mengakhiri jabatan penjabat, karena ketika ia memberi keleluasaan, Dedi juga membuka pintu dan kesediaannya melanjutkan dan mewujudkan apa yang diimpikan oleh Bey. Elektrikasi kereta salah satunya.

Ia meyakini, konsep KRL atau commuter line Bandung Raya dapat menjadi solusi kemacetan yang selama ini terjadi 

"Saya bilang Pak [Dedi] ini harus jadi, KRL commuter line dan beliau setuju dan saya terimakasih. Itu yang harus dilakukan oleh Bandung Raya agar kemacetan tuntas," ujarnya.

Harapan itu yang ia sampaikan saat keduanya menatap peta transportasi Bandung Raya di ruang kerja gubernur di Gedung Sate pekan kedua Januari lalu.

"Saya percaya di bawah kepemimpinan Pak Dedi, Jawa Barat bisa lebih maju. Pengalamannya sudah panjang, berpolitik dari bawah, paham anggaran. Pak Dedi bageur [baik], saya reugreug [tenang]," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper