Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat akan dimulai pada Februari 2025.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan bagi masyarakat yang berulang tahun pada Januari, tetap diperbolehkan ikut pemeriksaan pada Februari.
"Yang ulangtahun Januari bisa ikut. Jadi tidak kehilangan haknya yang Januari. Mekanismenya, masyarakat ke Puskesmas terdekat. KTP Kelurahan Arjuna ke Puskesmas Arjuna," katanya dikutip Kamis (30/1/2025).
Bey memastikan sudah meminta kepada Kepala Dinas Provinsi Jabar untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di kota/kabupaten agar mengingatkan masyarakat dan hadir melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. "Karena kan ini penting untuk kesehatan masyarakat, yang akhirnya meningkatkan produktivitas," katanya.
Bey pun memastikan bahwa program Presiden Prabowo Subianto ini gratis, semua biayanya ditanggung pemerintah. "Kita ingatkan tidak ada biaya sama sekali. Ini gratis dari pemerintah," ucapnya.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar Rochady Hendra Setia Wibawa mengatakan program yang digagas Pemerintah Pusat itu rencananya akan dimulai pada 3 Februari 2025.
Baca Juga
Nantinya, setiap warga yang berulang tahun dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis di Puskesmas masing-masing dan akan menyasar semua kalangan dengan beragam jenis pemeriksaan.
Kelompok pertama, kata dia, diberikan kepada bayi, balita dan anak usia pra sekolah. Kelompok kedua, terdiri dari anak sekolah dan remaja, serta kelompok tiga terdiri dari dewasa dan lansia.
"Tiap-tiap usia berbeda pemeriksaannya dan sifatnya deteksi masing-masing penyakit secara menyeluruh dalam satu waktu pemeriksaan, yang disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan kesehatan dan usia pasien," katanya.
Menurutnya, untuk memenuhi itu semua setiap Puskesmas yang ditunjuk sebagai pelaksana program harus memiliki alat penunjang.
"Kalau periksa gula darah, stik gula darahnya belum dikirim dari Kemenkes, kan Puskesmas enggak bisa periksa. Kalau untuk periksa kanker leher rahim, kit HPV DNA yang belum dikirim, ya pasien juga enggak bisa diperiksa," tegasnya.