Bisnis.com, BANDUNG—Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin meminta pelaku usaha hotel dan restoran yang mengaku bakal terkena dampak efisiensi anggaran untuk mencari jalan keluar bersama.
Sebelumnya PHRI Jabar mengungkap ada ancaman PHK pada 40.000 karyawan hotel dan restoran akibat adanya efisiensi anggaran. Efisiensi membuat okupansi hotel di Jabar saat ini turun ke angka 30%.
Bey menilai hotel dan restoran jangan hanya mengandalkan belanja pemerintah sebagai sumber utama. Menurutnya pelaku usaha bidang hotel dan restoran justru harus tertantang dengan adanya kebijakan efisiensi dengan membuat terobosan baru.
“Kan masih ada wisatawan. Bisa kita manfaatkan turunnya harga hotel ini untuk kita promosikan bahwa sekarang bisa berwisata ke Bandung, terutama yang turis wisatawan asing maupun domestik.
Misal ada long weekend atau libur, manfaatkan harga hotel turun. Justru itu menjadi daya tarik,” katanya di Bandung, Kamis (13/2/2025).
Dia juga mendorong agar pelaku usaha hotel dan restoran ke depan harus bisa bekerjasama dengan dinas pariwisata kota/kabupaten juga. Menurutnya meski kegiatan pemerintah di hotel dan restoran dibatasi, para pelaku usaha harus tetap bisa melihat peluang dengan pemerintah daerah.
Baca Juga
“Harus bisa lihat peluang. Kalau sepi, apa yang kita lakukan? Mendorong UMKM misalnya memasarkannya dimana tempat strategis yang banyak wisatawannya. Atau misalnya datangi duta besar, banyak pengunjung dari Malaysia. Minta saran bagaimana banyak yang berkunjung ke Bandung. Kita punya Whoosh, Kertajati juga,” katanya.
Menurutnya banyak cara yang bisa dilakukan juga fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha. “Manfaatkan jangan hanya menunggu. Sepi, pusing sendiri. Cari terobosan, disitu peran pemerintah,” katanya.
Bey juga melihat pemerintah daerah bisa turut membantu para pelaku usaha untuk membuat kebijakan yang sifatnya terobosan terutama terkait promosi wisata.
“Kalau sekarang yang penting bantu PHRI ayo kita duduk bersama. Mau kemana kita promosikan. Misalnya dengan kedutaan Malaysia. Di Jakarta maupun di Malaysia. Seperti itu, supaya dipromosikan jangan diam saja,” ujarnya.
Menurutnya sepanjang pelaku usaha harus melakukan langkah proaktif. Tanpa biaya tinggi, promosi bisa dilakukan dengan mengunjungi kedutaan-kedutaan besar di Jakarta.
“Itu kan tidak perlu biaya, tinggal datang ke Jakarta. Kedutaan Besar Malaysia, tinggal melalui kontak telepon, email dengan Kedutaan Indonesia di Malaysia untuk mendorong lagi wisawatan ke Bandung atau Jabar,” pungkasnya.