Bisnis.com, BANDUNG -- Diskon tarif listrik dari PLN sebabkan deflasi Jawa Barat pada Februari 2025. Secara month to month (mtm), Jawa Barat mengalami deflasi 0,61%.
Hal tersebut disampaian oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus pada rilis Berita Resmi Statistik, Senin (3/3/2025).
Menurutnya, kelompok pengeluaran, yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Kelompok Bahan Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,37% dengan andil deflasi sebesar 0,11%. Dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 4,12%, dengan andil deflasi sebesar 0,65%.
“Selain kelompok pengeluaran yang deflasi itu, lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi secara month to month Februari 2025. Yaitu Kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,05%, Kelompok Kesehatan sebesar 0,3%, Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya sebesar 0,18%”, rinci Darwis.
“Selanjutnya Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Resroran inflasi sebesar 0,2 persen dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya inflasi sebesar 1,4%.”, lanjut Darwis.
Adapun menurut komoditas pada Februari 2025 di Jawa Barat yang memberikan deflasi tertinggi yaitu tarif listrik sebesar 0,68%, diikuti cabai merah, bawang merah dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,04%. Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi emas perhiasan sebesar 0,06%, dan bensin sebesar 0,03%.
Baca Juga
“Seluruh Kabupaten/Kota pantauan inflasi di Jawa Barat mengalami deflasi secara month to month pada Februari 2025. Deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Majalengka sebesar sebesar 0,97%. Sementara deflasi terkecil terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,32%”, jelas Darwis.
Adapun kabupaten/kota lainnya yaitu Kabupaten Bandung deflasi sebesar 0,53%, Kabupaten Subang sebesar 0,56%, Kota Bogor deflasi sebesar 0,73%, Kota Sukabumi deflasi sebesar 0,35%, Kota Bandung deflasi sebesar 0,73%, Kota Cirebon deflasi sebesar 0,73%. Selain itu Kota Bekasi deflasi sebesar 0,47%, dan Kota Depok deflasi sebesar 0,73%.