Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Jabar pada Januari Turun 3,93%

Kinerja ekspor Jawa Barat pada Januari 2025 turun sebesar 3,93% dibandingkan Desember 2024, yaitu dari US$3,15 miliar menjadi US$3,02 miliar.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor Jawa Barat pada Januari 2025 turun sebesar 3,93% dibandingkan Desember 2024, yaitu dari US$3,15 miliar menjadi US$3,02 miliar.

Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan penurunan Januari 2025 dibanding Desember 2024 disebabkan oleh turunnya ekspor Nonmigas sebesar 3,50% dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 99,41%. 

"Begitu juga ekspor Migas turun sebesar 45,28%," ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS), Senin (3/3/2025).

Ia menjelaskan, nilai ekspor dari 10 golongan barang utama pada Januari 2025 dibanding Desember 2024 mengalami penurunan 4,59%. Penurunan terbesar ekspor Desember 2024 terjadi pada Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$78,02 juta (11,94%), diikuti oleh Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar US$34,25 juta (6,59%) serta Golongan Serat Stafel Buatan sebesar US$13,52 juta (14,00%). 

Sementara itu, pangsa pasar terbesar ekspor Nonmigas Jawa Barat pada Januari 2025 adalah ke Amerika Serikat, yaitu US$499,53 juta, disusul Filipina US$260,13 juta dan Jepang sebesar US$250,58 juta dengan kontribusi ketiganya terhadap ekspor mencapai 33,62%.

"Ekspor Nonmigas pada Januari 2025 ke negara tujuan utama secara total turun dibanding bulan sebelumnya," katanya.

Bila dilihat lebih rinci, terdapat delapan negara tujuan mengalami penurunan, dan sisanya mengalami peningkatan. Penurunan terbesar dialami Vietnam sebesar US$21,59 juta (12,35%), disusul Singapura sebesar US$14,80 juta (26,27%) dan Jerman sebesar US$7,84 juta (13,62%).

Kemudian, pihaknya juga mencatat kinerja ekspor sektoral Januari 2025 dibanding bulan sebelumnya mengalami penurunan di semua sektor kecuali sektor pertanian. 

Sektor Migas, sektor Industri Pengolahan dan sektor Pertambangan Lainnya masing-masing turun 45,28%, 3,61% dan 75,99%. Sedangkan sektor Pertanian naik 14,21%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper