Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Cirebon Tak Lagi Jadi Jalur Favorit

Jumlah kendaraan pemudik yang melintasi Kota Cirebon, Jawa Barat, tercatat mengalami penurunan signifikan dalam empat tahun terakhir.
Kendaraan melintas di ruas Tol Cikopo-Palimanan, Indramayu, Jawa Barat, saat pemberlakuan jalur satu arah atau one way, Jumat (28/3/2025). Antara/Fauzan/agr
Kendaraan melintas di ruas Tol Cikopo-Palimanan, Indramayu, Jawa Barat, saat pemberlakuan jalur satu arah atau one way, Jumat (28/3/2025). Antara/Fauzan/agr

Bisnis.com, CIREBON- Jumlah kendaraan pemudik yang melintasi Kota Cirebon, Jawa Barat, mengalami penurunan signifikan dalam empat tahun terakhir.

Berdasarkan data dari instansi terkait, tren arus kendaraan pada musim mudik Lebaran terus menunjukkan penurunan sejak 2022 hingga 2025.

Pada 2022, tercatat sebanyak 1.601.841 unit kendaraan melintasi wilayah Kota Cirebon selama masa mudik Lebaran. Setahun kemudian, angka tersebut menurun menjadi 1.548.550 unit kendaraan. Meskipun penurunan di tahun tersebut belum terlalu drastis, tren tersebut menjadi sinyal awal terjadinya perubahan pola mudik.

Penurunan yang lebih tajam terlihat pada tahun 2024, ketika jumlah kendaraan yang melintas hanya mencapai 1.238.891 unit. Angka tersebut kembali turun pada masa mudik tahun ini, yakni 2025, dengan catatan 1.201.283 unit kendaraan yang melintasi wilayah Kota Cirebon.

Data tersebut menandai adanya pergeseran pola pergerakan masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik, khususnya yang melalui jalur pantura. Kota Cirebon, yang selama ini dikenal sebagai salah satu simpul utama di jalur mudik nasional, kini mulai kehilangan peran sentralnya.

Adam Setiawan, seorang pemudik asal Bumiayu, Brebes tujuan Jakarta mengaku sudah tiga tahun terakhir tidak lagi melintasi Kota Cirebon saat mudik. Ia kini lebih memilih jalur alternatif melalui wilayah Kuningan yang dinilai lebih efisien dan nyaman.

“Sekarang saya lebih memilih jalur Palimanan ke arah Sumber, lalu lanjut ke Kuningan. Dari sana baru ambil arah ke Brebes. Jauh lebih cepat dan lancar dibandingkan harus lewat pantura Cirebon yang sering macet,” kata Adam, saat ditemui di rest area Palimanan, Senin (7/4/2025).

Menurut Adam, kondisi jalan di wilayah Kuningan kini sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Selain itu, keberadaan jalan lingkar yang membentang cukup panjang di wilayah tersebut juga membuat arus kendaraan menjadi lebih lancar.

"Jalanan di Kuningan sekarang sudah mulus, banyak pilihan rute, dan nggak terlalu panas karena banyak pepohonan di sepanjang jalan. Ini jadi pertimbangan penting buat saya dan keluarga," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan untuk beralih dari jalur Cirebon ke Kuningan bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga efisiensi waktu dan bahan bakar. Menurut perhitungannya, perjalanannya bisa hemat satu hingga dua jam dibandingkan jika tetap melalui jalur pantura.

Selain itu, Adam mengatakan suasana mudik melalui jalur alternatif terasa lebih tenang dan menyenangkan. Tidak ada kemacetan panjang, tidak terlalu padat, serta relatif bebas dari stres perjalanan yang biasa dirasakan saat melintasi wilayah perkotaan seperti Cirebon.

“Kalau lewat Cirebon biasanya saya harus bersiap-siap kena macet di tengah kota. Belum lagi kalau ada pasar tumpah atau persimpangan yang padat. Sekarang saya bisa mudik lebih santai tanpa banyak drama di jalan,” ujarnya.

Ia pun menyarankan para pemudik lainnya untuk mulai mengeksplorasi jalur-jalur alternatif yang lebih nyaman dan efisien, terutama jika tidak memiliki keperluan khusus untuk singgah di kota besar seperti Cirebon.

“Jalur Cirebon dulu memang favorit, tapi sekarang zaman sudah berubah. Banyak pilihan jalan yang lebih cepat dan sepi. Kalau bisa menghindari stres di jalan, kenapa tidak?” kata Adam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper