Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geregetan dengan Bupati Sukabumi Asep Jafar yang sulit dihubungi ketika pihaknya hendak merespons keluhan warga terkait jembatan gantung yang rusak di Kampung Tanjung, Desa Tanjung, Sukabumi.
Dedi Mulyadi sendiri berupaya merespons keluhan siswa dan warga di sana yang harus menyebrang sungai Cikarang karena jembatan gantung sepanjang 50 meter yang biasa mereka lalui terputus diterjang banjir bandang sejak akhir tahun lalu.
“Saya pengen [mulai] bangun hari Senin [kemarin], tetapi itu kan kita ngeluarin dana nih, dananya kan harus dana darurat,” katanya di Bandung, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya pihaknya akan mengucurkan dana bantuan tidak terduga karena anggaran di Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar untuk segera membangun jembatan tidak ada. Satu-satunya cara agar pembangunan segera dilakukan, bupati setempat mengirimkan surat pernyataan tanggap darurat bencana.
KDM gemas karena Asep Jafar tidak merespons rencana tersebut, bahkan saat dihubungi WA yang bersangkutan tidak aktif. “Sekarang bupatinya di WA checklist terus, gimana gitu loh? Jadi kita ingin cepet, karena yang lain sudah dibangun,” ujarnya.
Respons Bupati Asep Jafar yang lambat ini disesalkan KDM mengingat persoalan yang muncul di Sukabumi begitu banyak. Pemprov Jabar bahkan sebelumnya sudah membangun 4 jembatan di satu desa.
Baca Juga
“Sekarang ini, pokoknya Sukabumi ini paling banyak sekali, tetapi bupatinya sulit dihubungi,” keluhnya.
Pada warga Kampung Tanjung, KDM sendiri menjanjikan akan segera menurunkan tim teknis dari provinsi. Dia menghitung kasus jembatan putus terjadi di banyak daerah dan membutuhkan prioritas penanganan mulai 2026 mendatang.
“Itu sudah dihitung biayanya, itu biayanya adalah Rp3 miliar untuk bangun jembatan,” katanya mengurai biaya pembuatan jembatan desa.