Bisnis.com, BANDUNG — Setelah dua bulan mengalami deflasi, Jawa Barat akhirnya mengalami inflasi bulanan (month to month) sebesar 1,60% pada Maret 2025.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus pada rilis Berita Resmi Statistik di Aula Kantor BPS Provinsi Jawa Barat Selasa, (8/4/2025).
Secara year to date (ytd) Jawa Barat alami inflasi 0,29% dan secara year on year (yoy) mengalami inflasi 0,81%.
Ia menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 7,01% dengan andil inflasi sebesar 1,06%.
Disusul kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,28% dengan andil inflasi sebesar 0,40%.
“Secara month to month Maret 2025 di Jawa Barat terjadi inflasi sebesar 1,60%. Tarif listrik menjadi penyumbang tertinggi dengan andil inflasi sebesar 1,05%, disusul oleh bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,14%”, Jelas Darwis.
Baca Juga
Sementara secara year on year yang memberikan andil inflasi tertinggi yaitu emas perhiasan sebesar 0,46%, diikuti kopi bubuk sebesar 0,17%, minyak goreng sebesar 0,16%, cabai rawit sebesar 0,15% dan bawang merah sebesar 0,13%.
“Dari 10 kabupaten/kota pantauan inflasi di Jabar, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 1,94 persen, sementara inflasi terendah terjadi Majalengka sebesar 1,10%.”, ujar Darwis.