Bisnis.com, BANDUNG— Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Jawa Barat meningkat 0,02 juta hingga Februari 2025.
Plt Kepala BPS Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan hingga Februari 2025, penduduk bekerja meningkat sebanyak 0,90 juta orang menjadi 24,99 juta orang dibandingkan Februari 2024.
Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2025 sebesar 68,91% atau naik 1,57% poin dibandingkan Februari 2024.
“Jumlah pengangguran Februari 2025 mengalami peningkatan sebanyak 0,02 juta orang dibandingkan Februari 2024, namun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan sebesar 0,17 poin menjadi 6,74%,” ungkap dia dalam Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS Jawa Barat, Senin (5/5/2025).
Ia menjelaskan, TPT adalah persentase jumlah orang yang menganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja atau 15 tahun ke atas yang bekerja atau mencari kerja. TPT menunjukkan seberapa besar persentase angkatan kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja.
“Jumlah penduduk bekerja di Jawa Barat mencapai 24,99 juta orang, dengan distribusi penduduk bekerja terbesar adalah sebagai buruh/pegawai sebanyak 40,58% dan berusaha sendiri sebanya 22,53%”, jelas Darwis.
Baca Juga
Darwis juga menjelaskan proporsi pekerja formal sebanyak 44,11% dan informal sebanyak 55,89%. Pekerja formal merupakan pekerjaan yang dibantu buruh tetap dan juga buruh/karyawan atau pegawai.
Sedangkan pekerja informal adalah berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan pekerja keluarga yang tidak dibayar.
Penyerapan tenaga kerja menurut lapangan usaha yang tertinggi adalah sektor perdagangan sebesar 23,10%, diikuti industri pengolahan sebesar 18,12% dan pertanian sebesar 15,57%.
“Lapangan usaha Perdagangan menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja selama Februari 2024-Februari 2025, yaitu sebanyak 0,56 juta orang,” rinci Darwis.