Bisnis.com, CIREBON - Anjing pelacak atau Unit K-9 Ditsamapta Polda Jabar mendeteksi tiga titik yang diduga ada korban longsor di tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Selasa (3/6/2025).
Kapolresta Cirebon Kombes Sumarni mengatakan proses pencarian dimulai pada Selasa pagi pukul 08.00 WIB. Setibanya di lokasi bencana, tim Unit K-9 langsung melakukan penyisiran di area yang terkena longsor dengan mengandalkan kemampuan anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan manusia di bawah timbunan tanah dan reruntuhan material tambang.
Menurut Sumarni, hasil penyisiran menunjukkan adanya tiga titik yang mengindikasikan kemungkinan kuat terdapat korban tertimbun. Ketiga titik ini kini menjadi fokus utama dalam tahapan evakuasi berikutnya.
"Deteksi di tiga titik tersebut akan menjadi fokus utama dalam proses evakuasi lanjutan. Ini merupakan bagian penting dalam mempercepat penanganan dan penyelamatan korban bencana," kata Sumarni, Selasa (3/6/2025).
Menurut Sumarni, medan yang cukup sulit serta luasnya area longsor membuat kehadiran Unit K-9 menjadi sangat vital dalam mempersempit area pencarian dan meningkatkan efektivitas proses evakuasi.
Ketepatan anjing pelacak dalam mengendus keberadaan manusia hidup maupun jenazah di bawah tanah diharapkan dapat mempercepat proses penanganan.
Baca Juga
"Anjing pelacak kami telah melalui pelatihan khusus untuk operasi penyelamatan dan pencarian korban bencana. Dalam situasi seperti ini, waktu sangat krusial. Setiap detik sangat berarti bagi keselamatan korban yang mungkin masih hidup," tambahnya.
Operasi pencarian korban longsor di kawasan tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, masih terus berlangsung hingga hari kelima, Selasa (3/6/2025).
Empat penambang belum ditemukan sejak insiden memilukan yang terjadi pada Jumat siang (30/5/2025) atau beberapa hari setelah hujan deras terus mengguyur wilayah tersebut dan menyebabkan tebing batu runtuh.
Sebanyak 21 korban yang telah ditemukan dipastikan meninggal dunia. Tim medis dan forensik telah mengidentifikasi mereka, dan seluruh jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Di antara korban yang berhasil dievakuasi terdapat nama-nama seperti Sukandra bin Hadi, Andri bin Surasa, Sukadi bin Sana, Sanuri bin Basar, serta Dendi Irawan. Selain itu, korban lainnya adalah Sarwa bin Sukira, Rusjaya bin Rusdi, Suparta bin Supa, Rio Ahmadi bin Wahyudin, dan Ikad Budiargo bin Arsia.
Sementara itu, sejumlah nama lain yang turut menjadi korban termasuk Jamaludin, Wastoni, Toni, Rion Firmansyah, Sanadi, Sunadi, Sakira, Nalo Sanjaya, Wahyu Galih, Sudiono, dan Puji Siswanto.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat, terutama keluarga korban, untuk tidak mendekati area tambang karena situasi masih rawan longsor susulan. Petugas keamanan dikerahkan untuk menjaga perimeter lokasi agar tidak ada warga yang tanpa sengaja memasuki area berbahaya.