Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Identitas 4 Korban Longsor Tambang Gunung Kuda yang Belum Ditemukan

Hingga Senin (2/6/2025) sore, sebanyak 21 korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Evakuasi korbang longsor di kawasan tambang galian C di Kabupaten Cirebon
Evakuasi korbang longsor di kawasan tambang galian C di Kabupaten Cirebon

Bisnis.com, CIREBON - Proses pencarian korban longsor di area tambang Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. 

Hingga Senin (2/6/2025) sore, sebanyak 21 korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara 4 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian intensif.

Adapun empat korban yang masih dalam pencarian yakni Muniah (45 tahun), warga Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon; Heri Santono alias Tono bin Sardiman (60 tahun), warga Blok Gambir RT 004 RW 009 Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang;

Kemudian Dedi Setiadi (47 tahun), warga Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang; dan Nurhakiman (51 tahun), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Sementara itu, korban yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia adalah Andri (41), Sukadi (48), Sunari (47), Sukendra (7), Dendi Hirnawan (40), Sarwah (36), Rusyaya (48), Rion Firmansyah (18), Rino Ahmad (28), Ikad Budiasro (47), Tini (46), Wastoni Hamzah (25), Warasih (45), Suparta (42), Surani Darya (47), Satria bin Jumiar (44), Sundari (30), Nalo Sanjaya (53), Wahyu Galih (26), Sudiono (51), dan Puji Siswanto (50).

Para korban berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon dan sekitarnya, termasuk dari Bandung, Kuningan, Indramayu, dan Majalengka.

Peristiwa tragis terjadi di area tambang batu alam Gunung Kuda pada Jumat (30/5/2025) sekira pukul 10.00 WIB, tebing tambang tiba-tiba runtuh, menimbun para pekerja yang tengah menjalankan aktivitas penambangan. 

Musibah ini terjadi di kawasan dengan kontur lereng sangat curam dan kondisi geologis yang rapuh akibat proses pelapukan. Aktivitas penambangan diketahui menggunakan teknik yang memperlemah struktur lereng, memperparah risiko bencana. 

Pemerintah provinsi segera mengambil langkah tegas dengan menutup tambang secara permanen dan mencabut seluruh izin operasional. Polisi menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu pengelola koperasi dan kepala teknik tambang, atas dugaan kelalaian yang menyebabkan jatuhnya korban. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper