Bisnis.com, BANDUNG -- Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat Juni 2025 sebesar 113,94 naik dibanding Mei 2025 yang sebesar 111,87, dengan demikan NTP mengalami kenaikan sebesar 1,85%.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan kenaikan ini dipicu oleh naiknya Indeks Harga Diterima Petani (It) sebesar 2,16%, walaupun Indeks Harga Dibayar Petani (Ib) juga naik sebesar 0,30%.
“Walaupun indeks yang dibayar petani alami kenaikan tapi masih bisa diimbangi oleh indeks yang diterima petani sehingga NTP Juni 2025 mengalami kenaikan 1,85%,” jelas Darwis.
Darwis Sitorus juga merinci secara subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor tanaman pangan sebesar 1,91% dan subsektor hortikultura sebesar 4,87%.
Adapun komoditas yang menyumbang kenaikan pada indeks harga diterima petani yaitu gabah, cabai rawit dan tomat, Sementara komoditas yang menyumbang kebaikan pada indeks harga dibayar petani yaitu beras, jengkol dan cabai merah.
Sejalan dengan NTP, pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP juga alami kenaikan sebesar 2,06%. NTUP Juni 2025 sebesat 117,20 naik dibandingkan Mei 2025 yang sebesar 114,84.
Baca Juga
“Hampir seluruh subsektor NTUP mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi pada subsektor hortikultura sebesar 4,97% dan subsektor tanaman pangan sebesar 2,12%. Yang mengalami penurunan hanya subsektor peternakan saja sebesar 0,59%”, rinci Darwis.
Sementara itu rata-rata harga beras di penggilingan Juni 2025 alami kenaikan sebesar 1,90% secara bulanan (mtm)dan naik 6,07% secara tahun ke tahun (yoy). Kenaikan ini terjadi pada beras premium dan beras medium baik secara mtm maupun secara yoy.
Rata-rata harga beras di penggilingan Juni 2025 sebesar Rp13.195, dengan harga rata-rata beras premium sebesar Rp13.431 dan beras medium sebesar Rp12.965.