Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Sumedang dan Polda Jabar Tanam Jagung di Lahan Perhutanan Sosial 70 Hektare

Pemerintah Kabupaten Sumedang bekerja sama dengan Polda Jawa Barat mendukung ketahanan pangan nasional dengan menanam jagung di lahan perhutanan sosial.
Bisnis
Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Kabupaten Sumedang kian serius mendorong terwujudnya ketahanan pangan melalui aksi nyata. Kali ini, Sumedang dipercaya menjadi lokasi utama dalam kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III yang digagas oleh Polda Jawa Barat, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi.

Kegiatan berlangsung di lahan perhutanan sosial seluas 2 hektare di Petak 72 Blok Bandrek, Desa Keboncau, Kecamatan Ujungjaya, sebagai bagian dari pemanfaatan kawasan hutan seluas 70 hektare yang kini dikelola khusus untuk mendukung program pertanian.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyambut kepercayaan ini. Dia menyebut program ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret menjadikan Sumedang sebagai lumbung pangan regional. “Ini bagian dari ikhtiar kita untuk mempercepat terwujudnya ketahanan pangan. Padi, jagung, dan kedelai menjadi prioritas nasional, dan Sumedang siap ambil bagian,” ujar Dony.

Dia juga mengapresiasi inisiasi dari Kapolda Jabar yang berhasil menggerakkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari penyediaan benih, pupuk, hingga sarana produksi pertanian (alsintan). “Ketahanan pangan tak bisa berjalan sendiri. Harus ada sinergi dari pusat, provinsi, dan daerah. Kami sangat terbantu dengan dukungan semua pihak,” lanjutnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digelar serempak di seluruh Indonesia. Untuk Jawa Barat sendiri, penanaman jagung dilakukan serentak di 23 kabupaten/kota, termasuk Sumedang sebagai titik pusat kegiatan.

"Target kita cukup ambisius, hingga akhir tahun 2025, diharapkan terkumpul 1 juta ton jagung dari seluruh wilayah Jawa Barat," ungkap Rudi.

Dia juga memastikan bahwa hasil panen akan langsung ditampung oleh Bulog, sehingga petani tak perlu khawatir mengenai pasar atau distribusi hasil tanam.

Rudi menyebut program ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap arahan Presiden RI dalam mewujudkan ketahanan pangan dalam waktu cepat. “Bibit dan pupuk disiapkan oleh dinas pertanian, lahannya dari kehutanan, dan hasilnya ditampung Bulog. Ini model kerja sama ideal untuk membangun ketahanan pangan dari desa,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper