Bisnis.com, BANDUNG—Gelaran Sunda Karya Fest Karya Kreatif Jawa Barat (KKJB) 2025 diyakini makin mempertajam daya saing pelaku usaha kriya UMKM Jawa Barat di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar Noneng Komara mengatakan khusus produk kriya Jabar yang tampil dalam ajang ini, pihaknya optimis bisa tetap berdaya saing. Meskipun kondisi ekonomi tengah menurun menurutnya produk kriya Jabar punya daya tahan yang cukup tangguh.
“Untuk kerajinan saya punya optimisme yang besar dengan tidak kekhawatiran bahwa itu menurun seperti itu, karena setiap kerajinan punya cerita panjang punya budaya yang terus kita jaga yang tentunya harapannya itu tidak bisa direplikasi dengan mudah oleh negara lain dan punya khas yang ingin dimiliki juga yang tidak dimiliki oleh setiap negara,” tuturnya di Gedung Sate, Bandung, Senin (14/7/2025).
Menurutnya dengan terus memberi tempat pada karya kriya seperti PKJB 2025 maka daya saing serta upaya pelestarian budaya akan tetap terjadi.
“Sehingga kerajinan ini sangat perlu terus dikembangkan tanpa putus dengan budaya warisan-warisan Jawa Barat yang sangat panjang ceritanya dan tentu saja juga punya nilai yang sangat baik seperti itu,” katanya.
Ke depan, kriya juga bisa terus didorong menjadi salah satu komoditas ekspor non migas dari Jawa Barat. “Dan saya yakin ini akan juga membantu dari ekspor kita, membantu dari pertumbuhan ekonomi kita dan tentu saja juga membantu mengurangi pengangguran yang ada di Jawa Barat,” pungkasnya.
Baca Juga
Kegiatan Sunda Karsa Fest KKJB 2025 ini akan dilaksanakan di Trans Studio Mall dari tanggal 17 Juli-20 Juli 2025. Berbagai kegiatan akan dimulai mulai dari pagi hari di tanggal 17 Juli. Deputi Kepala Kantor
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Muslimin Anwar memastikan sejak hari pertama sudah ada berbagai kegiatan mulai dari pound feed kemudian ada launching produk UMKM.
Gelaran kali ini akan diikuti 244 UMKM, layanan perbankan, layanan dari Ziswaf, pembuatan NIB dan HAKI gratis, kemudian dari Bank Indonesia. Hadir pula 28 desa wisata, juga 28 tenant dari Dekranasda.
Berita ini merupakan bagian dari publikasi program Jelajah Pesona Jabar yang didukung oleh Bank Indonesia Perwaklan Jawa Barat, Bank BJB, dan JNE.