Bisnis.com, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut menyoroti hasil survei TomTom Traffic Index 2024 yang menempatkan Bandung sebagai Kota termacet di Indonesia.
Bandung menjadi termacet karena berdasarkan survei untuk waktu tempuh perjalanan rata-rata 15 menit per 10 kilometer.
Dedi Mulyadi menilai kemacetan di Bandung biasanya terjadi pada akhir pekan, karena banyak tempat di Bandung menjadi tujuan wisata dari luar kota dan ruas jalan yang tidak bertambah. Masalah lain, menurutnya, yaitu keberadaan lampu lalu lintas atau traffic light yang justru membuat jalan semaksimal macet.
"Kita lagi membuat analisis tentang traffic light, karena traffic light itu justru bikin macet. Bisa enggak ke depan, traffic light itu membuat menjadi lancar," katanya dikutip Senin (14/7/2025).
Menurutnya, bisa saja perhitungan penempatan traffic light, khususnya di di Kota Bandung ini belum tepat.
"Nah, ini kita lagi ngitung nih, biar tepat," katanya.
Di luar itu ia menekankan solusi dari kemacetan adalah transportasi publik yang terintegrasi. Jawa Barat ini, terdiri dari kabupaten/kota dan masing-masing wilayah punya keputusan sendiri-sendiri.
"Baru kali ini nih, Bupati/Wali Kota kompak, terorkestrasi dan kita sudah punya rancangan, sudah bicara dan berkirim surat ke Kemenhub, rincian biaya yang sudah disampaikan," katanya.
Diharapkan, usulan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bapernas untuk program transportasi publik dengan nilai investasi hampir hampir Rp22 triliun dapat terealisasi.
"Tetapi ini baru usulan dan baru hasil penghitungan konsultan, realisasinya ya kita tunggu pemerintah pusat, karena kan kalau menyangkut investasi dari luar itu kan harus perizinan dari Menteri Keuangan," ucapnya.