Bisnis.com, JAKARTA--BlackBerry masih berjuang melalui masa-masa sulitnya dalam industri smartphone, namun bila kondisi tersebut terus menerus terjadi tidak menutup kemungkinan perusahaan yang berbasis di Waterloo, Kanada, itu akan berhenti menjual smartphone.
Hal tersebut disampaikan CEO BlackBerry John Chen dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Chen mengatakan tidak akan baik bagi BlackBerry untuk terus menjual handset jika kondisi seperti saat ini berlangsung lama.
"Pada titik tertentu ekonomi mengambil alih," kata dia, seperti dilansir laman Digital Spy.
Pangsa pasar smartphone BlackBerry saat ini dilaporkan berada di bawah 1 persen, dan omset smartphone turun menjadi 263 juta dolar AS pada kuartal terakhir.
Namun, Chen mengatakan BlackBerry masih dapat menanganinya dengan mengurangi jumlah model baru, menghentikan handset low-end dan fokus pada platform profesional untuk menghidupkan kembali profitabilitas bisnis.
Untuk saat ini, BlackBerry berencana meluncurkan smartphone dalam waktu dekat, salah satunya smartphone berbasis Android yang dikabarkan memiliki nama kode Venice.
BlackBerry Menyerah Berbisnis Smartphone?
BlackBerry masih berjuang melalui masa-masa sulitnya dalam industri smartphone, namun bila kondisi tersebut terus menerus terjadi tidak menutup kemungkinan perusahaan yang berbasis di Waterloo, Kanada, itu akan berhenti menjual smartphone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 menit yang lalu
Masih Kemurahan, Begini Peluang Harga Saham BBRI, BMRI, BBNI Cs

49 menit yang lalu
Gold Hits Record High, Opening Profit Window for Hartadinata Abadi (HRTA)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

48 menit yang lalu
Tenaga Kerja Terampil dari Subang Diprioritaskan Direkrut BYD

1 jam yang lalu
Satu Lagi Tambang di Subang Kena Jewer Dedi Mulyadi
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
