Bisnis.com, BANDUNG – Footstep Footwear merupakan salah satu brand sepatu lokal yang terus berinovasi dalam mengembangkan dan memasarkan produknya.
Owner Footstep Footwear Randy Oktaviano, mengatakan bisnis sepatunya ini dirintis sejak tahun 2012, tepatnya setelah lulus kuliah di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
Ketertarikannya pada bisnis sepatu ini berawal dari kegemarannya melihat dan membeli sepatu sneakers. Karena itu, meskipun dengan latar pendidikan yang berbeda dengan pekerjaannya sekarang, Randy optimis untuk mengembangkan bisnisnya ini.
“Saya melihat ada peluang bisnis yang baik di sneakers ini. Banyak orang yang menggunakan sepatu ini, terutama laki-laki,” ujar Randy, Rabu (17/7/2019).
Randy memaparkan, di awal tahun dia memproduksi sepatu, dia hanya mengeluarkan modal awal sebesar Rp3.000.000 untuk 40 pasang. Setelah itu, dia memasarkannya lewat forum komunitas di dunia maya.
“Ternyata, di forum itu ada banyak peminatnya. Karena itu, di tahun 2015 saya mulai serius menjalankan bisnis ini,” katanya.
Keseriusan itu dimulai dari nama Footstep Footwear. Nama itu terinspirasi dari nick name pribadinya di game online. Menurut Randy, nama itu cocok dan belum ada brand sepatu yang menggunakannya.
Ciri khas dan kualitas sneakers pun terus dioptimalkan. Brand ini menggunakan bahan baku neo leather sehingga membuatnya lentur dan tidak mudah pecah. Adapun ciri khas yang selalu ditonjolkan adalah warna navy. Warna itu pun selalu ada di setiap artikel terbaru.
“Kami launching artikel baru pertiga bulan sekali. Namun, akhir-akhir ini kami fokus meluncurkan satu sendal dan satu sepatu saja agar lebih ekslusif, fokus saat produksi dan penjualan. Dalam satu bulan, kami bisa memproduksi 3.000 produk,” ujarnya.
Dia menjelaskan, produknya ini ditargetkan untuk anak-anak SMA, kuliah dan yang baru bekerja atau berkisar di antara 17-35 tahun. Karena itu, harga yang ditawarkan pun cukup bersaing. Untuk sendal dibanderol seharga Rp120.000-Rp200.000. Sedangkan, sepatu dibanderol seharga Rp225.000-Rp345.000.
“Kami memasarkan produk via offline di Kawasan MTC dan online melalui media sosial. Kami juga hadir di lima market place dan sering mengikuti pameran dan bazar,” ujar Randy.
Untuk kedepannya, lanjut Randy, dia ingin brand yang dirintisnya ini tidak hanya fokus di sendal dan sepatu laki-laki, tapi juga untuk perempuan.