Bisnis.com, BANDUNG - Penyakit demam berdarah dengeue mendapat sorotan serius dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, menyusul peningkatan kasus.
Seperti dikutip dari laman resmi Pemprob Jabar, Senin (13/1/2020), Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Purwakarta, Meisera Pramayanti mengatakan, penyakit DBD selama ini menjadi perhatian serius di jajarannya.
Sebab sejak tiga tahun terakhir, jumlah kasusnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data yang dihimpun, kasus yang tercatat pada 2017 jumlahnya mencapai 122. Setahun berikutnya, meningkat menjadi 226 kasus. Adapun 2019, terhitung Januari hingga September terdapat 492 kasus.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Purwakarta Bedi mengatakan, dari pertengahan September sampai akhir tahun suspek DBD mengalami penurunan. "Nah, sekarang datanya sedang kami rekap," katanya.
Sementara itu, guna mengantisipasi persoalan ini, Pemkab Purwakarta tengah menyiapkan berbagai langkah pencegahan. Jika tidak ditangani, penyakit tersebut akan menjadi kasus besar.
"Perlu upaya efektif cegah penyebaran DBD, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan pola bersih dan sehat," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika belum lama ini.
Anne menuturkan, penyebaran penyakit DBD tak cuma disebabkan faktor cuaca, melainkan juga karena pola hidup yang kurang sehat. Alhasil, tubuh menjadi mudah terserang penyakit, termasuk DBD.
"Mari galakan lagi bersih-bersih dan tingkatkan pola hidup bersih dan sehat. Pencegahan DBD tak cukup hanya pengasapan [fogging], sebab tak bisa membunuh sampai jentik," ujarnya.