Bisnis.com, BANDUNG - Di tengah badai pandemi COVID-19 lalu, banyak bisnis merosot. Namun, bagi Atelier Angelina, cerita berbeda terjadi. Didirikan pada Juni 2014 oleh Angelina Fransisca, perusahaan ini memulai langkahnya dengan kisah unik.
Memanfaatkan momentum saat pandemi dan branding ownernya yang merupakan seorang selebgram untuk menggaet pelanggan, Mereka berhasil menemukan supplier kain lokal berkualitas, sementara motif kain mereka adalah karya sendiri.
Direktur dari Atelier Angelina, Afipuddin mengatakan produk andalan mereka, home dress, menjadi solusi gaya fesyen yang banyak dicari masyarakat saat pandemi. Alhasil, penjualan melesat signifikan, bahkan hingga kini. Dengan semakin bertambahnya varian produk dan kehadiran di berbagai platform online dan offline, serta partisipasi dalam acara bergengsi seperti Indonesian Fashion Week. Dengan memiliki 1,3 juta pengikut di Instagram (@atelier.angelina), ini membuktikan bahwa produknya sudah dikenal banyak orang dan semakin memperkuat posisinya di pasaran.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras pegawai yang berjumlah 180 orang, dengan pusat produksi di Cianjur. Mereka tidak hanya mengandalkan penjualan langsung, tapi juga menjalin hubungan erat dengan konsumen melalui jasa titip (Jastip), yang telah membuka pintu bagi kemitraan yang baik.
Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, Atelier Angelina berhasil menjaga stabilitas penjualan, berkat basis pelanggan yang setia dan produk berkualitas dengan harga terjangkau. Dengan harga berkisar antara Rp220.000 hingga Rp1 juta, produk mereka menjangkau berbagai segmen pasar.
Afipuddin menjelaskan keunikan Atelier Angelina terletak pada bahan dan motifnya. Setiap bulan, mereka meluncurkan sekitar 50 motif baru, dan juga ada produk yang dibuat khusus untuk konsumen yang memiliki alergi pada kain tertentu yang terbukti menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan, ekspansi mereka tidak hanya dalam fashion, tetapi juga merambah ke produk aksesori seperti jam tangan, yang berhasil terjual habis dalam waktu singkat.
Baca Juga
"Yang membuat beda dari produk fashion yang diproduksi oleh Atelier Angelina ada di bahan dan motif. Setiap bulannya, mengeluarkan kurang lebih 50 motif baru," katanya.
Kerjasama dengan JNE untuk pengiriman produk memperkuat infrastruktur mereka, memungkinkan pengiriman ke seluruh Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya menguntungkan bisnis, tetapi juga masyarakat yang terlibat, termasuk para Jastiper yang telah menjadi bagian integral dari kesuksesan Atelier Angelina.
"JNE jadi satu faktor utama ya (kesuksesan bisnis), kita dulu jualannya online, sudah sejak lama lah dengan JNE. JNE tu support banget, dan kita sampai punya agen sendiri di kantor kita JNE-nya," Kata Afipuddin.
Dengan 180 karyawan dan lebih dari 400 kru, Afipuddin mengatakan jika Atelier Angelina telah membuktikan peran pentingnya dalam menggerakkan perekonomian, serta memberikan peluang bagi individu untuk meraih kesuksesan melalui kemitraan dengan mereka.
"Karena kami memiliki 180 karyawan dan jika dengan kru itu bisa sampai 400 lebih, sehingga bisa menggerakan perekonomian masyarakat. Termasuk juga untuk yang membuka jasa Jastip dari kegiatan yang kami lakukan," katanya.
Ia juga mengharapkan dukungan pemerintah dari segi regulasi terhadap ekonomi masyarakat terus ditingkatkan, karena hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat di berbagai bidang termasuk fesyen.
Salah satu cerita kesuksesan sebagai Jastiper Atelier Angelina diungkapkan oleh Ariani, yang menjadi contoh betapa luasnya potensi yang dimiliki oleh bisnis ini. Dengan hampir 1.000 anggota dari berbagai daerah, omzet yang dihasilkan dari kegiatan Jastip dapat mencapai puluhan juta rupiah setiap event. Ini tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga memperluas pasar Atelier Angelina ke seluruh penjuru negeri.
"Omzet dari Jastip setiap ada event itu bisa sampai puluhan juta. Sejauh ini menjadi Jastiper Angelina itu sangat menguntungkan sekali, kita jadi punya pasar yang lebih luas karena sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia," terang Ariani.
Dengan inovasi yang terus berkembang dan semangat untuk terus beradaptasi dengan perubahan, Atelier Angelina telah membuktikan diri sebagai salah satu pelaku dalam industri fashion Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi bisnis lokal lainnya untuk terus berani berkembang dan bertumbuh.
Konten ini merupakan bagian dari pemberitaan program Safari Ramadan, yang disponsori oleh Bank Jabar Banten (BJB), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan JNE.
(Dini Putri Rahmayanti)