Bisnis.com, BANDUNG—Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyoroti pentingnya kemandirian pangan yang dapat dimulai dari langkah sederhana, seperti menanam cabai rawit di halaman rumah.
Herman mengungkap bahwa dari 12 komoditas pangan utama di Jawa Barat, delapan di antaranya mengalami surplus, sedangkan empat lainnya defisit, termasuk cabai rawit.
Konsumsi cabai rawit di Jabar mencapai 42.000 ton per tahun, tapi produksinya baru menyentuh 35.000 ton sehingga terjadi defisit 7.000 ton.
"Bayangkan, kita mengeluarkan sekitar Rp329 miliar per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan cabai rawit yang sebenarnya bisa kita tanam sendiri di halaman rumah. Desa-desa di Jawa Barat harus siap menjadi lokus kedaulatan pangan, mulai dari cabai rawit," ujarnya.
Herman menambahkan, jika setiap rumah tangga di desa menanam cabai rawit, potensi penghematan yang dapat dicapai sangat signifikan.
Ia menuturkan, dengan asumsi setiap desa memiliki 1.000 kepala keluarga, konsumsi cabai rawit per bulan mencapai Rp150 juta. Jika dikalikan 12 bulan, dalam satu tahun sebuah desa bisa menghemat sekitar Rp1,8 miliar.
Baca Juga
"Dengan total 5.311 desa di Jawa Barat, kita bisa menabung hingga Rp9,5 triliun per tahun," jelasnya.
Herman juga menekankan pentingnya perubahan mental masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang tersedia, meski itu hanya halaman rumah.
"Kita tidak butuh APBD atau APBN, yang dibutuhkan adalah komitmen, edukasi yang berulang-ulang dan keberanian untuk memulai," tegasnya.
Herman mengajak kepala desa dan perangkat desa untuk menjadikan Hari Desa Nasional ini sebagai momentum untuk membangun kemandirian pangan.
"Mulai dari langkah kecil, seperti menanam cabai rawit. Kalau kita melakukannya secara terstruktur, sistemik, dan masif, hasilnya akan luar biasa," pungkasnya.