Bisnis.com, GARUT- Kementerian Pariwisata, menyebutkan Jawa Barat terus menunjukkan kiprahnya sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi terbesar di sektor pariwisata dengan 100 juta kunjungan wisatawan.
Dari jumlah tersebut, 3,3 juta kunjungan tercatat memilih Garut sebagai tujuan utama.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan, angka ini menunjukkan potensi perkembangan ekonomi yang besar di sektor pariwisata Garut. Wisatawan datang tidak hanya untuk menikmati alamnya, tetapi juga mengeksplorasi budaya dan produk lokal yang khas.
Kabupaten Garut, yang dikenal sebagai "Swiss van Java" karena lanskapnya yang indah, kini semakin menarik perhatian wisatawan berkat perpaduan pesona alam, budaya, dan produk lokal khasnya. Salah satu destinasi unggulan yang menjadi daya tarik wisatawan adalah kawasan sentra kerajinan kulit di Sukaregang.
Produk kulit Garut telah lama dikenal karena kualitasnya yang tinggi dan desainnya yang unik. Widiyanti mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya mendukung keberlangsungan sentra ini melalui pelatihan bagi perajin, promosi internasional, serta kemudahan akses bagi wisatawan.
“Kami ingin memastikan bahwa industri lokal seperti kerajinan kulit tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, tetapi juga memberi dampak positif langsung bagi masyarakat setempat. Kami mendukung kolaborasi antara perajin lokal dengan desainer nasional untuk menciptakan inovasi produk,” jelas Widiyanti.
Baca Juga
Selain kerajinan kulit, Garut memiliki potensi wisata alam yang tak kalah menarik. Wisatawan dapat menikmati keindahan pegunungan, air terjun, hingga pemandian air panas alami yang tersebar di berbagai wilayah. Kawah Kamojang, Gunung Papandayan, dan Pantai Santolo adalah beberapa destinasi yang selalu ramai dikunjungi.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan, pemerintah daerah bersama Kementerian Pariwisata telah mengembangkan berbagai program strategis.
Beberapa di antaranya adalah peningkatan infrastruktur jalan menuju destinasi wisata, pelatihan sumber daya manusia di sektor pariwisata, dan pengembangan kawasan wisata berbasis lingkungan.
Tak hanya fokus pada wisatawan domestik, Kementerian Pariwisata juga mengupayakan promosi Garut ke tingkat internasional. Widiyanti menyebutkan bahwa produk kulit Garut telah menembus pasar global, dengan ekspor ke beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara di Eropa.
Untuk mendukung hal ini, pemerintah terus memperkuat kerja sama dengan platform e-commerce internasional, serta menyelenggarakan pameran budaya di luar negeri. Tahun ini, Garut akan menjadi salah satu sorotan dalam Festival Indonesia yang akan digelar di Paris, Prancis.
“Melalui promosi yang masif, kami berharap wisatawan mancanegara tidak hanya mengenal Bali atau Yogyakarta, tetapi juga Garut dengan segala keunikan dan potensinya,” ucapnya optimistis.
