Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMK di Garut Meluas, 14 Ekor Sapi Mati

PMK disebabkan oleh virus dan mudah menyebar melalui kontak langsung antarhewan, peralatan, atau bahkan manusia yang terpapar virus.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, GARUT - Sebanyak 233 ekor sapi dan kerbau di Kabupaten Garut dilaporkan terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kasus tersebut terus mengalami lonjakan sejak awal Januari 2025.

Dari 233 ekor sapi yang terpapar PMK, 14 ekor sapi mati dan 9 terpaksa dipotong paksa.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut Beni Yoga Gunansantika mengatakan pihaknya tidak tinggal diam dalam menghadapi ancaman wabah PMK. Tim kesehatan hewan dikerahkan untuk melakukan pengobatan hingga memberikan edukasi kepada para peternak.

“Upaya pengendalian dilakukan dengan identifikasi kasus, surveilans, dan respons cepat atas pelaporan dari lapangan. Selain itu, dilakukan pengobatan pada ternak yang menunjukkan gejala,” kata Beni, Jumat (24/1/2025).

Beni mengatakan, pihaknya pun aktif memeriksa kandang-kandang peternak guna memastikan kondisi kesehatan ternak. Jika ditemukan ternak yang terindikasi PMK, maka langkah pengobatan segera dilakukan. 

Selain itu, Diskannak terus mendorong penerapan biosekuriti seperti pembersihan kandang menggunakan disinfektan, pembatasan akses keluar masuk orang ke lingkungan kandang, serta pengelolaan limbah peternakan.

Menurutnya, PMK adalah penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan mudah menyebar melalui kontak langsung antarhewan, peralatan, atau bahkan manusia yang terpapar virus.

Dampak dari PMK sangat serius karena dapat menyebabkan penurunan produksi daging dan susu, serta mengganggu perdagangan hewan ternak dan produk hewani. “Kerugian ekonomi menjadi salah satu dampak terbesar dari wabah PMK ini, terutama bagi para peternak sapi perah dan sapi potong,” tambahnya.

Di Kabupaten Garut, sapi perah dan sapi potong adalah salah satu komoditas penting yang menopang perekonomian masyarakat. Dengan adanya wabah ini, banyak peternak yang khawatir akan kehilangan sumber penghasilan utama mereka.

Meski langkah-langkah antisipasi terus dilakukan, para peternak di Garut tetap merasa khawatir akan dampak jangka panjang dari wabah PMK. Banyak di antara mereka yang berharap kepada emerintah dapat kembali memberikan vaksin gratis atau subsidi untuk meringankan beban.

“Sapi perah adalah sumber pendapatan utama kami. Kalau terkena PMK, produksi susu bisa turun drastis. Peternak  berharap ada bantuan lebih lanjut dari pemerintah,” kata Beni.

Selain itu, peternak juga berharap edukasi dan pendampingan terus ditingkatkan agar mereka dapat menghadapi wabah ini dengan lebih baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper