Bisnis.com, BANDUNG--Efisiensi yang tengah digencarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dipastikan tidak akan mengganggu rencana penyertaan modal untuk menyelamatkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan penyertaan modal APBD 2025 untuk BUMD di tengah efisiensi harus dipertimbangkan matang agar penyertaan efektif.
"Iya (berdampak), tapi itu sisi yang betul-betul harus diperhitungkan. Tentunya, jujur masalah Kertajati. Ini kan tetap akan kami berikan penyertaan modal," katanya, Rabu (12/2/2025).
Agar Kertajati tak menjadi beban, Bey mengaku sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, guna meminta bantuan dalam mencari solusi untuk BIJB.
"Saya minta waktu ke depan, tidak bisa seperti ini terus. Kami juga sudah minta Pak Menhub, juga Pak Menteri BUMN. Nanti juga akan dipertimbangkan dan dicari jalan keluarnya seperti apa," ucapnya.
Terkait besaran penyertaan modal untuk BIJB Kertajati, Bey mengaku masih tengah dikaji. Termasuk skema yang akan dilakukan, untuk penyelamatannya.
Baca Juga
"Apakah mungkin, anggaran dari kami untuk subsidi ke pesawatnya seperti itu. Tapi kami harus hitung betul-betul," katanya.
Sementara mengenai BUMD lain, Bey mengatakan bahwa sejauh ini mereka dapat berjalan meski tanpa penyertaan modal pada tahun ini. Pekerjaan rumah terbesar pada BUMD diakuinya hanya BIJB Kertajati, supaya operasionalnya tetap berjalan.
"Kalau yang lain sih masih bisa berjalan. Kalau Kertajati ini di stop, bagaimana operasional kalau masih seperti ini juga. Yang pasti Kertajati. Agro Jabar cashflow sudah ada. Ada hutang tapi bisa berjalan," tandasnya.