Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efisiensi Rp6 Triliun, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bakal Geber Infrastruktur

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mulai menggeber penuntasan infrastruktur dasar di awal masa kerjanya, buah dari pergeseran anggaran APBD 2025.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Bisnis.com, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akan mulai menggeber penuntasan infrastruktur dasar di awal masa kerjanya, buah dari pergeseran anggaran APBD 2025.

Dedi Mulyadi mengatakan pelantikan dirinya sebagai Gubernur Jabar ke-18 mejadi momentum untuk meneruskan pemahaman efisiensi. Karena selama ini efisiensi dipahami sebagai pemotongan anggaran.

"Di Jawa Barat itu efisiensi itu mengalihkan belanja yang tidak penting jadi belanja penting. Belanja pesta dan hura-hura jadi belanja yang bermanfaat. Belanja jadi kebutuhan masyarakat," katanya, Kamis (20/2/2025).

Dalam satu bulan terakhir pihaknya sudah melakukan pengelolaan keuangan dengan realokasi dibantu oleh tim transisi Pemprov Jabar. "Saya sendiri tidak menutup tim transisi. Terdiri dari 11 orang diketuai Dedy Mulyadi dan rata rata dari pejabat eselon 3," katanya.

Menurutnya dari perhitungan pembiayaan anggaran pihaknya mendapatkan mata anggaran yang diubah dari belanja tidak penting jadi penting. "Per tadi malam itu mencapai Rp5,5 triliun. Dan kita bisa mencapai Rp6 triliun dalam waktu dua hari ke depan. Sambil melakukan kegiatan retret di Magelang," tuturnya.

Dari anggaran tersebut pihaknya sudah menetapkan sejumlah alokasi prioritas. Pertama, belanja ruang kelas SMA di Jawa Barat, dari angka semula Rp60 miliar menjadi Rp1,2 triliun. 

Angka ini diperuntukan untuk membangun 3.333 ruang kelas baru, membangun sekolah baru, dan membebaskan tanah-tanah untuk pembangunan sekolah di Jawa Barat dalam dua tahun ke depan.

"Karena kebutuhan masyarakat Jawa Barat ruang kelas yang disiapkan pemprov itu Rp4,2 triliun dan itu akan dicapai di 2026 dan 2027," tuturnya.

Kedua, mengubah belanja infrastruktur jalan dari semula hanya Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun. Belanja ini menurutnya penting karena investasi tak mungkin berkembang kalau infrastruktur investasi tak memadai.

"Kemudian kami mengubah belanja listrik untuk warga miskin, kita berikan sambungan karena warga Jawa Barat hampir 200 ribu orang tak punya listrik, anggaran diubah dari Rp20 miliar menjadi Rp350 miliar," katanya.

Pihaknya juga akan mengentaskan kemiskinan dengan melakukan renovasi rumah warga miskin dengan angka Rp40 juta-Rp60 juta per unit rumah dengan total anggaran Rp120 miliar, naik 6 kali lipat dari anggaran semula yang hanya Rp20 miliar.

"Kami juga membangun rumah sakit dan puskesmas baru, menyiapkan mobil ambulans kita belanja 200 unit di daerah terpencil, sehingga bisa layani ke daerah terpencil dan menyiapkan dokter serta kelengkapan alat di mobil tersebut," katanya.

Dedi Mulyadi memastikan semua rangkaian ini akan menjadi bagian dari kebijakan Pemprov Jabar dibawah kepemimpinannya. "Agar masyarakat Jawa Barat memiliki ketahanan pangan yang cukup, memiliki pendidikan cukup, memiliki jaminan kesehatan cukup dan kemudian juga memilih pendidikan cukup," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper