Bisnis.com, BANDUNG — Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB) diharapkan menjadi katalisator penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perkembangan industri tanah air.
“Satu hal tadi pagi juga telah ditandatangani oleh Bapak Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi dan Menteri Investasi dan Hilirisasi Bapak Rosan, dan juga oleh Ketua HKI yaitu Impunan Kawasan Industri, Nota kesepahkaman mengenai kerja sama penggunaan sains dan teknologi untuk pertumbuhan industri yang akan mendukung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Indonesia,” ungkap Rektor ITB Tatacipta Dirgantara.
Ia mengatakan, dalam konvensi ini, dihadiri oleh sekitar 400 pembicara dari seluruh Indonesia yang akan berkumpul selama tiga hari ke depan merumuskan peta jalan riset di berbagai bidang sektor penting yaitu delapan prioritas sektor strategis nasional.
Delapan prioritas itu meliputi energi, pertahanan digitalisasi yaitu kecerdasan buatan dan semikonduktor kemudian hilirisasi dan industrialisasi kesehatan pangan, maritim material dan manufaktur maju.
“Hasil dari petajalan riset ini akan kita kerjasamakan tidak hanya di bidang pendidikan tinggi, namun juga dengan pihak Kementerian Keuangan, dan juga diintegrasikan oleh Kemenko Perekonomian, sehingga terjadi integrasi antara sains dan teknologi dan industri untuk mendukung perekonomian,” jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya merasa terhormat hari ini ditunjuk sebagai tuan rumah bagi acara konvensi sains teknologi industri Indonesia, dalam memperingati hari kebangkitan teknologi nasional.
Baca Juga
Ia mengatakan saat ini sudah banyak penelitian yang dihasilkan akademisi. Namun hal itu belum banyak yang bisa dihilirkan menjadi industri yang berkelanjutan.
“Pada pagi ini tadi kami menandatangani nota kesepahaman antara ITB, Badan Pengelola Dana Perkebunan dengan Pertamina dan PT Pindad untuk menghilirkan produk-produk ITB terutama yang terkait dengan bensin sawit, katalis agar dapat mendukung ketahanan energi nasional,” ungkpanya.
Selain itu selama pameran ini juga banyak dipamerkan produk-produk riset dari ITB dan juga dari universitas lain dan sebagian sudah siap untuk dihilirkan menjadi industri.
“Saya kira dari apa yang disampaikan oleh Pak Menteri tadi dan Pak Presiden hal ini sejalan dan tentu saja jika kita mau memiliki keberpihakan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri, maka produk-produk itu semakin lama akan semakin sempurna dan semakin baik,” ungkapnya.