Bisnis.com, CIREBON - Harga sejumlah komoditas pangan di Kabupaten Cirebon mengalami kenaikan yang signifikan menjelang Ramadan.
Pantauan di beberapa pasar tradisional, seperti Pasar Sumber dan Pasar Palimanan, menunjukkan lonjakan harga pada berbagai bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, seperti cabai rawit merah yang melonjak tajam. Di Pasar Sumber, harga cabai ini mencapai Rp80.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp78.000 per kilogram
Harga daging ayam ras segar juga meningkat Rp32.000 per kilogram dari sebelumnya Rp31.000 per kilogram. Telur ayam ras segar kini dijual seharga Rp30.000 per kilogram, naik dari Rp28.500 per kilogram.
Cabai merah keriting juga mengalami kenaikan menjadi Rp50.000 per kilogram dari sebelumnya Rp45.000 per kilogram, sedangkan bawang merah naik menjadi Rp30.000 per kilogram, meningkat Rp1.000 dari harga sebelumnya.
Sementara itu, beberapa bahan pokok lainnya terpantau masih seperti gula pasir yang tetap di angka Rp18.650 per kilogram untuk kualitas premium dan Rp18.550 per kilogram untuk gula pasir lokal.
Baca Juga
Minyak goreng curah dijual dengan harga Rp18.750 per kilogram, minyak goreng kemasan bermerek I Rp21.000 per kilogram, dan minyak goreng kemasan bermerek II Rp20.000 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp20.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kondisi cuaca yang kurang bersahabat yang mengakibatkan penurunan produksi pertanian. Curah hujan yang tinggi beberapa minggu terakhir menghambat distribusi dan menurunkan produksi, terutama pada komoditas seperti cabai dan bawang merah.
Selain itu, tingginya biaya distribusi akibat kenaikan harga bahan bakar turut berkontribusi pada lonjakan harga bahan pokok.
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) telah mengintensifkan Program Gerakan Pangan Murah (GPM) guna mengendalikan laju inflasi serta menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan.
Kepala DKPP Kabupaten Cirebon Erus Rusmana mengatakan GPM bertujuan menstabilkan pasokan dan harga bahan pokok penting bagi masyarakat, sekaligus mendukung pemasaran produk UMKM di sektor perikanan dan pertanian.
"Upaya seperti Gerakan Pangan Murah diharapkan dapat membantu menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan selama bulan suci ini," kata Erus, Senin (24/2/2025).
Masyarakat berharap agar pemerintah dapat terus memantau dan mengendalikan harga bahan pokok, terutama menjelang bulan Ramadan, di mana kebutuhan akan bahan pangan cenderung meningkat.