Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jabar Tambah Frekuensi Operasi Modifikasi Cuaca pada Malam Hari

Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambah frekuensi operasi modifikasi cuaca lewat penyemaian garam di awan atau OMC pada malam hari.
Pilot dan tim teknis dari TNI AU memastikan bahan semai tersebar dengan optimal. Dengan cara ini, hujan bisa dialihkan dan diturunkan di tempat yang lebih aman, seperti di laut/Istimewa
Pilot dan tim teknis dari TNI AU memastikan bahan semai tersebar dengan optimal. Dengan cara ini, hujan bisa dialihkan dan diturunkan di tempat yang lebih aman, seperti di laut/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menambah frekuensi operasi modifikasi cuaca lewat penyemaian garam di awan atau OMC pada malam hari. 

Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan penyemaian ini terus dilakukan untuk mengurangi potensi hujan yang terjadi di sore hingga malam hari seperti yang terjadi belakangan ini di sejumlah wilayah di Jabar yang mengalami bencana banjir seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Kota Bandung dan Sumedang.

Herman mengatakan dengan banjir di sejumlah daerah di Bandung Raya dan Sumedang akhir pekan kemarin pihaknya telah melakukan sejumlah penanganan dan juga antisipasi lewat OMC.

“Kita laksanakan OMC selama 10 hari 11 Maret sampai 20 Maret sekarang masih berjalan tapi itu kan pagi hari, sementara kemarin hujan yang deras itu kan di malam hari. Nah malam hari memang kita belum ada treatment tadi kami sudah komunikasi dengan dengan deputi BNPB mulai malam Minggu akan dilakukan OMC malam," katanya, Selasa (18/3/2025).

Menurutnya pada siang hari penyemaian dilakukan tiga kali, begitu juga di malam hari penyemaian dilakukan sebanyak tiga kali."Jadi mulai minggu malam ada modifikasi cuaca dan itu langsung dihandle oleh BNPB," ucap Herman.

Untuk diketahui OMC telah dilakukan sejak 11 Maret 2025 lalu dan akan berakhir pada 20 Maret 2025. Dalam rangkaian tersebut pemerintah akan meminta pada BNPB untuk menambah frekuensi penyemaian di malam hari setidaknya 1-3 hari ini.

Menurut Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Jabar Edwin Zulkarnain, OMC dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi. 

Beberapa daerah seperti Bogor dan Bekasi telah menetapkan status tanggap darurat, sementara BMKG memperkirakan curah hujan menengah hingga lebat masih akan terjadi sepanjang Maret.

"Melalui OMC kami berharap dapat mengurangi intensitas hujan ekstrem sehingga wilayah yang rawan bencana bisa lebih siap menampung curah hujan tanpa mengalami dampak yang parah," ujar Edwin Zulkarnain, Kamis (13/3/2025). 

OMC digunakan untuk memodifikasi hujan. Caranya adalah dengan menyebarkan bahan khusus ke awan yang berpotensi menurunkan hujan lebat. Penyemaian ini dilakukan menggunakan pesawat yang terbang ke titik-titik tertentu yang sudah dipantau sebelumnya.

Bahan yang digunakan dalam penyemaian awan umumnya berupa natrium klorida (garam) atau bahan higroskopis lainnya. Bahan ini membantu mempercepat pembentukan butiran air dalam awan, sehingga hujan turun lebih cepat atau di lokasi yang lebih aman, seperti di laut.

"OMC ini bukan untuk menghilangkan hujan sepenuhnya, karena hal itu membutuhkan daya yang sangat besar. Namun, melalui penyemaian yang tepat, kita bisa mengurangi curah hujan ekstrem di wilayah rawan banjir dan longsor," jelas Ketua Tim Teknik OMC BMKG Pusat Bayu Prayoga.

Selama operasi, pesawat menyemai awan tiga kali sehari. BMKG bertindak sebagai pengawas utama dalam menentukan titik pertumbuhan awan yang menjadi target penyemaian berdasarkan pantauan radar dan citra satelit. 

Pilot dan tim teknis dari TNI AU memastikan bahan semai tersebar dengan optimal. Dengan cara ini, hujan bisa dialihkan dan diturunkan di tempat yang lebih aman, seperti di laut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper