Bisnis.com, CIREBON- Arus lalu lintas di jalur Pantai Utara (Pantura) Kota Cirebon, Jawa Barat, terpantau padat pada Sabtu (29/3/2025) atau dua hari menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Kepadatan ini terjadi akibat tingginya volume kendaraan pemudik yang melintas dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lonjakan kendaraan ini dipicu oleh puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada akhir pekan ini.
Sejak pagi hari, antrean kendaraan sudah terlihat mengular di beberapa titik strategis sepanjang jalur Pantura Cirebon.
Kendaraan pribadi mendominasi arus lalu lintas, diikuti oleh bus antarkota antarprovinsi (AKAP), kendaraan roda dua, serta truk logistik yang masih beroperasi. Beberapa titik kemacetan terjadi di kawasan lampu merah Jalan Brigjen Dharsono (Bypass), perempatan Plered, dan pertigaan Kedawung.
Kemacetan di jalur ini semakin diperparah dengan aktivitas warga setempat yang melakukan perjalanan mudik jarak pendek atau berbelanja kebutuhan Lebaran di pasar-pasar tradisional sekitar Kota Cirebon.
Kondisi ini menyebabkan laju kendaraan menjadi tersendat, meskipun petugas kepolisian sudah diterjunkan untuk mengatur lalu lintas.
Baca Juga
Pantauan di lokasi menunjukkan, lonjakan arus mudik mulai terjadi sejak Jumat malam dan semakin meningkat pada Sabtu dini hari. Kendaraan pribadi berpelat luar daerah, seperti B (Jakarta), D (Bandung), F (Bogor), dan beberapa kendaraan dari Jawa Tengah dengan pelat G (Pekalongan) serta K (Semarang), tampak mendominasi jalur utama.
"Sekarang melakukan perjalanan Sabtu ini, karena sudah mulai libur," ujar Tarsim, pemudik asal Karawang tujuan Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (29/3/2025).
Kondisi ini mengakibatkan kecepatan rata-rata kendaraan turun drastis. Jika pada hari biasa kendaraan bisa melaju dengan kecepatan 60-80 km/jam di jalur ini, kini hanya berkisar 20-40 km/jam, terutama di titik-titik rawan macet.
Para pemudik yang mengandalkan jalur Pantura terpaksa bersabar menghadapi antrean panjang, terutama di titik penyempitan jalan sering menjadi hambatan utama.
Beberapa faktor utama menjadi penyebab kepadatan arus lalu lintas di jalur Pantura Cirebon menjelang Lebaran ini. Pertama, meningkatnya jumlah pemudik yang memilih jalur darat sebagai alternatif perjalanan mereka.
Banyak pemudik lebih memilih jalur Pantura dibandingkan jalur tol karena alasan efisiensi biaya, meskipun harus menghadapi kemacetan.
Kedua, adanya persimpangan jalan di sejumlah titik yang menjadi pusat pergerakan kendaraan dari berbagai arah.
Perempatan Plered dan Kedawung menjadi titik krusial karena menjadi jalur pertemuan antara kendaraan dari jalur utama Pantura dan kendaraan lokal. Hal ini menyebabkan penumpukan kendaraan terutama saat lampu merah menyala cukup lama.