Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebijakan WFA dan WFH Sukses Urai Kepadatan Pemudik di Wilayah Daop 2 Bandung

Kebijakan WFA dan WFH yang diterapkan oleh pemerintah untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik dinilai efektif dalam mengurai kepadatan arus pemudik.
Calon penumpang memasuki gerbong kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon penumpang memasuki gerbong kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, BANDUNG — PT KAI (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung mencatat perubahan signifikan pada pola pergerakan penumpang selama masa Angkutan Lebaran 2025. 

Kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan Work From Home (WFH) yang diterapkan oleh pemerintah untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik dinilai efektif dalam mengurai kepadatan arus pemudik, khususnya pada layanan kereta api di wilayah Daop 2 Bandung.

Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo menjelaskan semula, berdasarkan prediksi awal, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diproyeksikan terjadi pada Minggu, 6 April 2025. 

Namun, data hingha Senin, 7 April 2025 menunjukkan lonjakan tertinggi jumlah penumpang berangkat maupun datang justru terjadi pada Rabu, 2 April 2025, dengan total 25.886 penumpang berangkat dan 37.300 penumpang datang di wilayah Daop 2 Bandung. 

"Jumlah penumpang yang tinggi ini menunjukkan minat masyarakat yang sangat antusias dalam menggunakan moda transportasi kereta api dalam perjalanan mudik dan balik Lebaran karena, keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu, dan efisiensi biaya," jelas Kuswardojo.

Ia mengatakan, perubahan ini sangat dipengaruhi oleh fleksibilitas kerja yang diberikan kepada masyarakat. 

“Pola pergerakan pemudik pada lebaran Tahun 2025 sangat berbeda, terjadi penyebaran arus mudik dan balik yang lebih baik di wilayah Daop 2 Bandung, sehingga operasional dan pelayanan kepada pelanggan dapat berjalan lebih optimal. WFA dan WFH membuat pelanggan memiliki keleluasaan untuk melakukan perjalanan mudik di luar hari-hari yang sebelumnya diprediksi sebagai puncak arus mudik dan balik,” tambah Kuswardojo.

Hal ini menurutnya tidak hanya mengurangi risiko kepadatan di stasiun dan dalam perjalanan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap keselamatan dan kenyamanan perjalanan dengan kereta api.

Terkait informasi Angkutan Lebaran 2025 hingga H+6 Angkutan Lebaran hingga Senin (7/42025), jumlah pengguna KA pada masa Angkutan Lebaran 2025 mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 juga terus meningkat. Dari pantauan data tercatat 384.897 pelanggan telah memiliki tiket berangkat dengan kereta api dari Daop 2 Bandung, dengan okupansi penumpang sebanyak 108,1 % dari total 355.996 tempat duduk yang disediakan.

Sejumlah pelanggan tersebut telah memiliki tiket berangkat dari berbagai stasiun di wilayah Daop 2 Bandung dengan 29 KA yang disediakan dengan keberangkatan dari Daop 2 Bandung. 

Tercatat sampai dengan hari ini dari awal Angkutan Lebaran 2025, total ada 157.519 pelanggan berangkat dari Stasiun Bandung dan hari ini ada 5.933 pelanggan yang berangkat, di Stasiun Kiaracondong total ada 81.730 pelanggan dan hari ini ada 2.722 pelanggan yang berangkat, sedangkan di Stasiun Tasikmalaya total ada 27.326 pelanggan dan hari ini ada 2.200 pelanggan yang berangkat.

Sedangkan untuk kedatangan, selama 18 hari ini total sudah ada 163.168 pelanggan yang datang di Stasiun Bandung dan hari ini ada 6.390 pelanggan datang, di Stasiun Kiaracondong total ada 55.935 pelanggan dan hari ini ada 5.067 pelanggan yang tiba, di Stasiun Tasikmalaya total ada 31.849 pelanggan dan hari ini ada 1.223 pelanggan yang tiba.

"PT KAI Daop 2 Bandung juga terus mengimbau kepada para pelanggan untuk datang lebih awal ke stasiun, memperhatikan barang bawaannya, dan mematuhi aturan yang berlaku selama dalam perjalanan. Kami juga menginformasikan bahwa untuk stasiun Bandung dan Kiaracondong waktu boarding keberangkatan KA jarak jauh paling lambat adalah 5 menit sebelum kereta berangkat," pungkas Kuswardojo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper