Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjalanan Septrina, Mompreneur asal Bandung yang Sukses Lewat Jarkeen

Tak mudah bagi perempuan menjalankan dua peran sebagai entrepreneur sekaligus orangtua.
Septrina Rams Chetri, entrepreneur asal Bandung yang sukses mengembangkan skincare lokal dengan jenama Jarkeen. /Bisnis-Dea Andriyawan
Septrina Rams Chetri, entrepreneur asal Bandung yang sukses mengembangkan skincare lokal dengan jenama Jarkeen. /Bisnis-Dea Andriyawan

Bisnis.com, BANDUNG-- Membangun bisnis bagi seorang wanita memang tidak mudah. Sering kali ia harus menjalankan dua peran penting dalam hidupnya, yakni sebagai entrepreneur dan seorang ibu.

Hal itu yang dialami oleh Septrina Rams Chetri, yang saat ini mulai menemukan cara untuk menjalani kedua peran itu sekaligus.

Septrina saat ini lebih senang dilabeli mompreneur, kondisi yang memang sedang ia tekuni.

Mojang kelahiran Bandung, 6 September 1992 ini sudah lebih dari tujuh tahun menggeluti dunia skincare. Lewat jenama Jarkeen, ia sudah mencetak banyak produk dengan omzet miliaran rupiah.

Perjalanan Septrina untuk membangun bisnisnya bukan tanpa rintangan, sudah banyak cara ia perbaiki, memutar otak agar bisnisnya ini terus berlanjut.

"Dulu itu saya memulai dari rumah saya sendiri, nggak nyangka jualan lewat Instagram ternyata pesanan sampai ribuan per hari," ungkap Septrina yang juga beauty influencer ini, kepada Bisnis, belum lama ini.

Seiring berjalannya waktu, Septrina terus berinovasi agar produknya bisa bersaing pasaran. Hingga, ia sukses membangun dua toko di dua pusat perbelanjaan besar di Kota Bandung.

"Saat itu saya senang dong, bisa punya toko sendiri, tapi ternyata nggak seperti itu," selorohnya.

Pascamemiliki toko, justru jiwa entrepreneur Septrina menjadi menurun. Ia malah disibukkan oleh aktivitas kantoran yang semakin ia rasakan, semakin mengekang.

"Karyawan juga sudah banyak, tapi kok lama-lama waktu saya habis untuk kesibukan seperti orang kantoran," ungkap dia.

Sehingga ia kembali memutar otak agar bisnisnya ini efektif dan efisien. Bahkan, ia sempat mengistirahatkan diri dengan tidak terlibat langsung dalam bisnisnya, alasannya adalah ia mulai merasa galau karena kesibukannya berbisnis malah mengurangi waktunya untuk dua buah hatinya.

"Lama-lama anak-anak juga nggak keurus sama saya, jadi saya berdoa saja agar diberikan yang terbaik, karena bagi saya bisnis ini sebuah kesenangan," ungkapnya.

Akhirnya ia pun memutuskan untuk menutup permanen toko-tokonya dan kembali menjual produknya 100% melalui dalam jaringan (daring) seperti saat ia memulai bisnisnya itu. 

Terlebih, memang diakuinya meski memiliki toko, penjualan skin care buatannya 90% bersumber dari penjualan online, baik melalui platform market place hingga platform sosial media, seperti Instagram.

"Karyawan saya minta untuk work from anywhere [WFA]," ungkapnya.

Tak disangka, langkahnya itu berbuah manis. Dengan memindahkan semua bisnisnya kembali ke rumah, ia bisa menjalankan dua peran penting dalam hidupnya, yakni menjadi pengusaha dan seorang ibu.

"Alhamdulillah saya bisa menjalankan bisnis dengan tenang di rumah saya, sekaligus mengurus anak-anak saya langsung, seiring sejalan," imbuhnya.  

Ia juga kembali aktif di sosial media untuk membangun kesadaran pengikutnya tentang skin care sembari mempromosikan produk buatannya.

"Saya aktif lagi sekarang, dibantu karyawan, saya kuatkan lagi penjualan lewat online," katanya.

Alhasil, sedikit demi sedikit ia mampu mengembalikan lagi tren penjualan Jarkeen setelah sekian lama ia menepi. Bahkan, penjualan Jarkeen pada momen Ramadan dan Idulfitri tahun ini meningkat hingga 50%.

"Lumayan lah terjual puluhan ribu pieces, karena saya baru terjun langsung lagi," ungkapnya.

Ia menyadari, ia berbeda dengan pemilik jenama skin care lain yang memilih cara unik untuk menaikan pamor produknya. Namun, ia memilih untuk menggunakan caranya sendiri, dengan menjadikan dirinya sebagai brand ambassador produknya sendiri. 

"Pada akhirnya, Jarkeen diminati karena ada nama saya di sana, jadi saya kembali lagi aktif di permukaan," kata dia.

Tantangan Bisnis Skincare

Selain itu, tantangan lainnya yang kini tengah ia hadapi adalah maraknya produk skincare impor yang dijual dengan harga murah melalui pelbagai market place.

Meski demikian, Septrina sudah punya cara jitu untuk membangun kesadaran konsumen agar jangan tertipu oleh khasiat instan dan harga murah.

"Memang merek impor itu harganya murah, khasiatnya juga instan, tapi jangan lupa konsumen juga harus teliti soal kandungan apa yang ada di dalamnya," ungkap dia.

Dia optimistis Jarkeen akan terus memiliki tempat di hati para konsumen karena ia menerapkan standar tinggi dalam menentukan bahan baku, hingga efek sampingnya.

"Kita bisa dibilang menghindari produk yang instan, karena sudah pasti itu berbahaya jika digunakan jangka panjang," jelasnya.

Lebih dari itu, Septrina juga mengajak konsumen agar cerdas dalam memilih produk skincare yang akan digunakan. Sehingga, industri perawatan kulit ini akan terus tumbuh. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Dinda Wulandari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper