Bisnis.com, BANDUNG—Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar terus mempromosikan pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Kepala DPMPTSP Jabar Dedi Taufik menyampaikan, Kawasan Rebana kini menjadi prioritas pengembangan karena potensinya pada sektor industri di masa depan.
Cakupan wilayah Rebana yang meliputi Subang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, Sumedang, dan sekitarnya diproyeksikan menjadi pusat industri, logistik, dan transportasi terpadu.
"Kami akan realisasikan penataan Kawasan Rebana sesuai arahan Perpres Nomor 87 Tahun 2021. Ini termasuk percepatan proyek-proyek unggulan, seperti Subang Smartpolitan dan pengembangan Bandara Kertajati," katanya dikutip Rabu (21/5/2025),
Menurutnya, Kawasan Rebana kini mulai menarik perhatian investor global, salah satunya masuknya produsen otomotif asal Tiongkok, BYD, yang akan membangun fasilitas produksi kendaraan listrik di kawasan tersebut.
”Hadirnya BYD, kami berharap menjadi multiplier effect dari sisi industri pendukung, penyerapan tenaga kerja, dan transfer teknologi akan sangat signifikan bagi Jabar," katanya.
Baca Juga
Selain Subang Smartpolitan, kawasan Aerocity di Majalengka juga disiapkan sebagai pusat industri penerbangan dan logistik nasional.
Area seluas 3.500 hektare di sekitar Bandara Kertajati kini sedang dipersiapkan dengan infrastruktur penunjang.
Tak hanya itu, Indramayu pun menjadi salah satu titik perhatian, salah satunya Losarang yang sedang dikembangkan sebagai pusat industri baru, dengan dukungan konektivitas yang semakin baik.
"Kami selaraskan dengan pembangunan infrastruktur, seperti Tol Cipali, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban untuk memperkuat daya saing kawasan," katanya.
Sebelumnya, dari total investasi yang masuk ke Jawa Barat pada triwulan I 2025 sebesar Rp68 triliun, sebagian besar masih terserap di Kabupaten Bekasi sebesar Rp21,4 triliun, Karawang Rp15,3 triliun, Kota Bekasi Rp3,5 triliun, dan Purwakarta Rp4,97 triliun.
Sementara itu, investasi di kawasan Rebana masih relatif kecil. Kabupaten Subang tercatat menerima Rp2,39 triliun, Kabupaten Cirebon Rp878,31 miliar, Kabupaten Majalengka Rp699,57 miliar, Kabupaten Indramayu Rp362,33 miliar, Kota Cirebon Rp252,46 miliar, dan Kabupaten Kuningan Rp67,54 miliar.