Bisnis.com, CIREBON - Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan masih terus berjibaku di lokasi bencana longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Memasuki hari ketiga pascalongsor yang terjadi Jumat siang (30/5/2025), 8 orang masih dilaporkan hilang tertimbun material longsor.
Komandan Kodim 0620 Cirebon, Letkol Inf M Yusron mengatakan, hingga Minggu pagi (1/6/2025), total 17 jenazah telah berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan bebatuan dan tanah. Seluruh korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
“Pekerjaan kami sangat berat. Batu-batu besar dan kondisi tanah yang masih bergerak membuat operasi ini penuh risiko. Namun, kami tetap fokus untuk menemukan para korban secepatnya,” ujar Yusron, Minggu (1/6/2025).
Proses pencarian melibatkan unsur gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan dan sejumlah pekerja tambang. Alat berat pun dikerahkan demi mempercepat evakuasi, meski medan yang ekstrem menjadi tantangan tersendiri bagi tim.
Letkol Yusron menegaskan, keselamatan seluruh petugas lapangan tetap menjadi prioritas. Dia menyebutkan, koordinasi antarinstansi terus dilakukan guna memastikan proses pencarian berjalan secara aman dan terstruktur.
Baca Juga
“Tanah di lokasi masih rawan bergerak. Itu sebabnya setiap langkah tim pencari dilakukan dengan sangat hati-hati. Keselamatan personel harus dijaga, tapi kami juga tidak akan berhenti sebelum seluruh korban ditemukan,” lanjutnya.
Adapun 17 nama korban yang telah ditemukan dan dievakuasi antara lain adalah Sukandra Bin Hadi, Andri Bin Surasa, Sukadi Bin Sana, Sanuri Bin Basar, Dendi Irawan, Sarwa Bin Sukira, Rusjaya Bin Rusdi, Suparta Bin Supa, Rio Ahmadi Bin Wahyudin, Ikad Budiargo Bin Arsia, Jamaludin, Wastoni, Toni, Rion Firmansyah, Sanadi, Sunadi, dan Sakira.
Semua jenazah dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi, sementara sebagian telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Letkol Yusron juga mengimbau masyarakat, khususnya keluarga korban, untuk tetap tenang dan tidak mendekati lokasi tambang karena potensi longsor susulan masih tinggi. Dia juga meminta dukungan penuh masyarakat agar operasi pencarian bisa berlangsung optimal.
“Kami merasakan duka yang sama seperti para keluarga. Tragedi ini menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Kami akan terus berjuang di lapangan sampai semua korban ditemukan dan dievakuasi,” tambahnya.
Peristiwa naas ini diperkirakan terjadi akibat melemahnya struktur tebing tambang usai hujan deras mengguyur kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Hingga kini, seluruh akses menuju lokasi tambang ditutup sementara oleh pihak berwenang untuk menjamin keamanan dan menghindari jatuhnya korban tambahan.
Pencarian masih terus berlangsung hingga sore hari, dan akan dilanjutkan keesokan harinya jika cuaca dan kondisi medan memungkinkan.