Bisnis.com, BANDUNG -- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait meminta Bank BJB untuk bisa mengoptimalkan penyaluran kredit perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang sudah dialokasikan untuk masyarakat Jawa Barat.
Ia berharap, BJB sebagai bank pembangunan di Jawa Barat bisa mengatrol kinerjanya untuk mengoptimalkan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sudah dialokasikan untuk Jawa Barat.
Terlebih, kini menurutnya Jawa Barat sudah dipimpin oleh gubernur yang berani dengan banyak terobosan yang telah dilakukan, sehinga seharusnya BJB bisa mengoptimalkan ceruk ini.
"Kalau saya ngarepinnya Bank Jabar [Bank BJB] itu dengan adanya perubahan gubernur yang luar biasa berintegritas berani, dengan terobosan yang hebat, dengan Dirut baru, didukung penuh oleh Presiden Prabowo, Ketum REI juga siap," ungkapnya, saat ditemui di Kantor Bank BJB, Jalan Naripan, Kota Bandung, Senin (2/6/2025).
Maruarar juga sempat menanyakan bagaimana kinerja serapan alokasi FLPP di Jabar kepada Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho. Menurut Heru, alokasi FLPP di Jabar itu sekitar 30-33%, dari 350.000.
"Jadi totalnya sekitar 105.000, selama ini BJB cuma 5,2% artinya hanya 5.000-an FLPP," ungkap Mauarar menimpali.
Baca Juga
Ia menanyakan kembali, berapa seharusnya serapan FLPP oleh Bank BJB dari alokasi tersebut. Lalu ia mengiyakan saat mendengar 30% dan kembali menyampaikan kepada Dirut Bank BJB.
"Pantasnya BJB berapa? [30%], katanya mau jadi tuan rumah di Jawa Barat kenapa hanya 5%, ini dukungan kami dengan membawa Tapera, REI kesini," jelasnya.
Ia juga memastikan, akan menunggu hasil pertemuan antara Bank BJB dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait target serapan alokasi Rumah Subsidi yang akan dilakukan oleh Pemprov Jabar beserta 10 Pemda di Jabar.
"Saya bicara dengan Gubernur, [Bank Bjb dan Gubernur] mau rapat, Rabu ketemu lagi untuk MoU, dengan 10 Kabupaten Kota," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yusuf Saadudin mengaku siap mendorong target capaian FLPP sesuai arahan Menteri PKP. Menurutnya hal ini menjadi tantangan bagi Bank BJB untuk berkiprah lebih baik dalam penyaluran FLPP bagi masyarakat Jawa Barat.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan sejumlah asosiasi pengembang perumahan di Jawa Barat untuk mengetahui jumlah pasokan rumah subsidi yang ada. Kami siap mendukung Program 3 Juta Rumah dan melaksanakan penyaluran FLPP lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya," tandasnya.
Dirinya menjelaskan, Bank BJB telah menyalurkan BJB KPR Sejahtera FLPP dari sejak awal diluncurkan pada tahun 2016 sampai dengan sekarang tahun 2025 sebanyak 37.636 unit rumah dengan total sebesar Rp4,6 triliun dimana dana menggunakan dari BP Tapera dan PT SMF.
Adapun capaian progres BJB KPR Sejahtera FLPP sejak Presiden Prabowo Subianto dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024 sampai dengan 2 Juni 2025 sebanyak 2.119 unit rumah dengan total sebesar Rp344,3 miliar dimana dana BP Tapera sebesar Rp258,2 miliar dan dana PT SMF sebesar Rp86 miliar.
Sedangkan capaian progres BJB KPR Sejahtera FLPP dari 1 Januari 2025 hingga 2 Juni 2025 sebanyak 1.791 unit rumah dengan total sebesar Rp290,4 miliar dimana dana BP Tapera sebesar Rp217,8 miliar dan dana PT SMF sebesar Rp72,6 miliar.
"Lokasi penyaluran BJB KPR Sejahtera FLPP terbanyak terdapat pada Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung," terangnya.