Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Daerah yang Tak Gelar Program Barak Militer, Ini Dampaknya Kata KDM

Sekolah Kebangsaan Barak Istimewa berlanjut karena dinilai berhasil dimana pada gelombang pertama lalu, yang diikuti 273 siswa berjalan lancar.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Bisnis.com, BANDUNG—Pendidikan karakter Panca Waluya atau yang dikenal barak militer kini berlanjut dengan nama Sekolah Kebangsaan Barak Istimewa. 

Program ini memasuki gelombang kedua dan kembali digelar di Dodik Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat sejak Selasa 10 Juni 2025 kemarin.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan Sekolah Kebangsaan Barak Istimewa berlanjut karena dinilai berhasil dimana pada gelombang pertama lalu, yang diikuti 273 siswa berjalan lancar.

Juga ketika dilaksanakan di Kota Depok beberapa waktu lalu, lantaran sempat terjadi tawuran antar siswa atau anak.

"Nama pendidikannya sekarang adalah Sekolah Kebangsaan Barak Istimewa. Kemarin lulusan dari Depok sudah diwisuda. Kemudian kita beberapa daerah juga akan melaksanakan hal yang sama," katanya, Rabu (12/6/2025.

Dedi Mulyadi menilai di daerah atau kabupaten/kota yang tidak melaksanakan pendidikan karakter masih terjadi tawuran dan anak yang mabuk-mabukan.

Berbeda dengan wilayah yang telah melaksanakan, menurutnya kini telah terjadi penurunan kenakalan remaja secara signifikan.

"Karena terbukti daerah yang tidak melaksanakan, tawurannya masih ada, yang mabuknya masih banyak. Daerah yang sudah melaksanakan, grafiknya makin menurun," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Purwanto menerangkan program ini berlanjut karena berdasarkan data yang didapatkannya, masih banyak orang tua murid yang menginginkan anak-anaknya untuk diberikan pendidikan karakter Panca Waluya. 

Purwanto mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus dilakukan selama masih ada siswa yang membutuhkan perlakuan khusus untuk membentuk karakter kepribadiannya.

"Selagi ada anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus, perlakuan khusus anak-anak ini tidak tersentuh secara wajar oleh orang tua dan masyarakat kita akan berikan sentuhan cantik dari Dodik," tandasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper