Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Masih Cari Unsur Pidana dalam Dugaan Bantuan Beras Kurang Takaran di Garut

Polisi Garut menyelidiki dugaan pengurangan takaran beras bantuan di Desa Panyindangan. Warga melaporkan beras kurang dari 10 kg. Investigasi masih berlangsung.
Kepolisian masih mencari unsur pidana dalam dugaan pengurangan takaran beras bantuan di Garut / Istimewa
Kepolisian masih mencari unsur pidana dalam dugaan pengurangan takaran beras bantuan di Garut / Istimewa
Ringkasan Berita
  • Kepolisian Garut sedang menyelidiki dugaan pengurangan takaran beras bantuan pemerintah setelah laporan warga miskin menerima beras kurang dari jumlah yang dijanjikan.
  • Kepala Desa Panyindangan menemukan beras bantuan yang diterima warganya berkurang hingga 2,5 kilogram dari standar 10 kilogram per keluarga.
  • Kepala Bulog Ciamis menyatakan tidak menemukan kekurangan berat beras setelah melakukan pengecekan di lapangan, termasuk di lokasi yang dilaporkan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, GARUT - Kepolisian masih mencari unsur pidana dalam dugaan pengurangan takaran beras bantuan pangan pemerintah di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Proses penyelidikan dilakukan setelah muncul laporan sebagian warga miskin menerima beras bantuan tidak sesuai jumlah yang dijanjikan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menyatakan pihaknya telah mengantongi informasi awal dan sedang menelusuri apakah ada pelanggaran hukum dalam distribusi bantuan tersebut. 

"Kami sudah mulai penyelidikan. Saat ini kami belum bisa simpulkan ada unsur pidana atau tidak karena masih proses awal," ujar Joko, Jumat (1/8/2025).

Menurutnya, dalam penyelidikan ini polisi akan meminta keterangan sejumlah pihak, terutama dari tingkat desa yang terlibat langsung dalam penyaluran bantuan pangan. 

Sebelumnya, penyaluran bantuan pangan beras di Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga tidak sesuai ketentuan. 

Temuan kepala desa setempat mengungkap beras yang diterima warga berkurang hingga 2,5 kilogram dari standar 10 kilogram per keluarga.

Kepala Desa Panyindangan, Indra Firman, mengungkapkan kecurigaan bermula saat dirinya mendapati karung beras bantuan yang tampak tidak penuh.

Dia kemudian berinisiatif menimbang ulang 10 karung secara acak yang telah diterima oleh warganya. 

Hasilnya pun mengejutkan. Seluruh karung tidak mencapai bobot 10 kilogram seperti yang ditetapkan pemerintah.

"Dari 10 karung yang kami timbang, semua tidak genap 10 kilogram. Ada yang kurang 1 kilogram, paling parah kurang sampai 2,5 kilogram. Ini bukan persoalan sepele karena menyangkut hak warga miskin," ujar Indra.

Desa Panyindangan menerima bantuan beras untuk 576 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jika kekurangan terjadi merata, maka total bantuan yang hilang bisa mencapai lebih dari satu ton.

Indra menyebutkan, ketidaksesuaian bobot tersebut diketahui setelah beras disalurkan dan petugas pengirim kembali.

Tidak ada protes resmi yang disampaikan ke pengirim karena pemeriksaan dilakukan belakangan.

"Waktu penyalur datang saya sedang tidak di tempat. Petugas desa menerima dan langsung menandatangani berita acara. Setelah armada pulang, kami baru mengecek karena ada kecurigaan. Ternyata memang benar kurang kiloan," tuturnya.

Menanggapi persoalan ini, Kepala Bulog Ciamis Dadan Irawan, yang juga membawahi wilayah Garut, menyatakan pihaknya telah menerjunkan tim investigasi ke lapangan. 

Menurut dia, pengecekan telah dilakukan di sejumlah titik di Kecamatan Cisompet, termasuk lokasi yang dilaporkan Indra, namun tidak ditemukan adanya kekurangan berat beras.

"Kami sudah turunkan tim lapangan dan cek kondisi di Cisompet. Hasilnya, tidak ditemukan beras bantuan yang beratnya di bawah ketentuan 10 kilogram," ucap Dadan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro