Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penambahan Perjalanan KA Parcel Selatan Dongkrak Kinerja Angkutan Barang di Jabar

Volume angkutan barang melalui kereta api di Jawa Barat selama periode Januari-April 2025 secara kumulatif mengalami penurunan 38,78%
Rangkaian kereta api dengan peti kemas yang siap diangkut ke daerah tujuan/dok. KAI
Rangkaian kereta api dengan peti kemas yang siap diangkut ke daerah tujuan/dok. KAI

Bisnis.com, BANDUNG -- Volume angkutan barang melalui kereta api di Jawa Barat, yakni di Daop 2 Bandung dan Daop 3 Cirebon selama periode Januari-April 2025 secara kumulatif mengalami penurunan 38,78%, dari 149,990 ton pada 2024 menjadi 91,830 ton pada 2025.

Meski demikian volume angkutan barang melalui Daop 2 Bandung mengalami kenaikan sebesar 117,88%, sedangkan Daop 3 Cirebon mengalami penurunan 46,90%.

Plt Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan secara month to month (m-t-m), volume barang yang diangkut kereta api pada April 2025 dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami peningkatan.

Tercatat volume barang yang diangkut sebanyak 23,07 ribu ton atau naik sebesar 16,32% dibandingkan Maret 2025 yang tercatat sebanyak 19,83 ribu ton. Daop 2 Bandung mengalami penurunan sebesar 42,55% yaitu dari 8,80 ribu ton menjadi 2,76 ribu ton. Sedangkan Daop 3 Cirebon mengalami peningkatan sebesar 35,13% yaitu dari 15,03 ribu ton menjadi 20,31 ribu ton. 

"Volume barang yang diangkut sebagian besar berasal dari Daop 3 Cirebon yaitu sebanyak 20,31 ribu ton atau sebesar 88,04%. Sementara dari Daop 2 Bandung 2,76 ribu ton atau sebesar 11,96%," kata dia belum lama ini.

Sementara itu, secara year on year (y-o-y), yaitu dengan membandingkan kondisi April 2024, jumlah barang yang diangkut kereta api terjadi kenaikan 3,76%. Penurunan volume barang terjadi di Daop 3 Cirebon yakni 1,68% dari 20,65 ribu ton pada April 2024 menjadi 20,31 ribu ton pada April 2025. 

"Sedangkan di Daop 2 Bandung mengalami kenaikan sebesar 75,04% yaitu dari 1,58 ribu ton pada April 2024 menjadi 2,76 ribu ton pada April 2025," jelas dia.

Sementara itu, untuk angkutan penumpang kereta api di Jawa Barat, sebagian besar penumpang kereta api berasal dari Daop 2 Bandung yaitu 2.250.628 orang atau 90,93% dari total penumpang pada April 2025. Sisanya berasal dari Daop 3 Cirebon 224.438 orang atau 9,07%. 

Secara month to month jumlah penumpang yang berangkat pada April 2025 mengalami kenaikan 35,21% dibanding Maret 2025 yaitu dari 1.830.505 orang menjadi 2.475.066 orang atau mengalami penambahan jumlah penumpang 644.561 orang. 

"Jumlah penumpang dari Daop 2 Bandung April 2025 mengalami kenaikan sebesar 32,40% atau 550.768 orang, dan jumlah penumpang dari Daop 3 Cirebon mengalami kenaikan sebesar 71,79% dibanding Maret 2025 atau sebanyak 93.793 orang," jelasnya.

Dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya jumlah penumpang kereta api masih mengalami peningkatan, yaitu sebesar 11,80%. Jumlah penumpang yang berangkat dari Daop 2 Bandung meningkat sebesar 12,34%. Sedangkan di Daop 3 Cirebon jumlah penumpang juga naik sebesar 6,63%.

Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo mengatakan tren positive dari kinerja angkutan barang di wilayahnya pada 2025 ini merupakan buah dari upayanya dalam menghadirkan ketepatan Waktu perjalanan kereta api.

"Yang pasti dikarenakan tingkat kepercayaan konsumen yang meningkat dibarengi dengan kepastian Waktu dan kemudahan menggunakan KA angkutan barang di Daop 2 Bandung," ungkap Kuswardojo kepada Bisnis.

Selain itu, ia juga menjelaskan, selain factor Waktu tempuh dan ketepatannya, 2025 ini juga Daop 2 Bandung menjalankan KA Parcel Selatan sebagai kereta api tambahan melengkapi KA BHP sehingga realisasi data angkutan barangnya bertambah disbanding tahun sebelumnya.

"Dari segi biaya angkutan tidak ada perubahan, tapi dari layanan KA Pascel Selatan Waktu tempuh lebih singkat sehingga menjadi pilihan," imbuhnya.

Ia juga menjelaskan, barang yang diangkut oleh KA barang mayoritas barang retail, hewan, motor, tanaman, alat berat, dll.

"Sementara untuk daerah paling banyak menjadi tujuan/kedatangan dari Yogyakarta, Kroya, Madiun dan Surabaya," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper