Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelontorkan Rp18 miliar untuk merevitalisasi infrastruktur di TPAS Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menuturkan, dari hasil evaluasi dan inspeksi dadakan (Sidak) yang dilakukan, terdapat sejumlah catatan.
Antaranya, dari 30 tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) di Jabar, hanya TPAS Sarimukti yang telah memiliki teknologi sanitary landfill.
Sementara TPAS Sarimukti sendiri, masih ada kekurangan. Sehingga akhirnya Pemprov Jabar memutuskan mengalokasikan anggaran Rp18 miliar, untuk mengoptimalkan pembuangan limbah di sana.
"Sehingga target kami, akhir tahun ini pengelolaan limbah Sarimukti ideal. Sehingga betul-betul di bawah ambang batas, pencemarannya. Kalau sekarang naik turun ya, karena memang ada kerusakan di kolam stabilisasi, demikian juga kolam aerob dan anaerob," katanya, Senin (16/6/2025).
Alokasi anggaran Rp18 miliar diperuntukan merehabilitasi kolam stabilisasi atas, kolam aerob dan anaerob serta instalasi penurun kadar nitrogen atau air stripping. "Mudah-mudahan akhir tahun betul-betul, limbah Sarimukti itu ideal," harapnya.
Baca Juga
Jabar juga bakal mengoperasikan zona 5 TPAS Sarimukti pada 18 Juni 2025 ini. Sebab zona 1 dan 2 sudah penuh, serta zona 3 juga zona 4 yang kini sedang digunakan bakal penuh dalam waktu dekat.
"Sehingga Insya Allah bagi warga masyarakat Bandung, hasil kerja keras semua, TPAS Sarimukti bisa diandalkan untuk tiga tahun ke depan. Sembari kami akselerasi Legoknangka," tuturnya.
Sekda Herman berharap, dengan segala upaya yang dilakukan, termasuk pengelolaan sampah eksisting, dapat memperpanjang masa pakai TPAS Sarimukti.
"Minggu depan sudah mulai operasional dan mudah-mudahan kalau itu lancar, kami akan edukasi teman-teman kabupaten dan kota lain, juga bisa memanfaatkan. Jadi bukan hanya mengolah sampah baru, tapi juga sampah lamanya juga," ucapnya.
Terlepas dari itu, pihaknya juga mendorong pemerintah kabupaten/kota juga terus menyosialisasikan kepada masyarakat dalam mengurangi sampah.