Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menata areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Bandung Barat, yang dipenuhi oleh hunian kumuh para pemulung yang sehari-hari bekerja di sana.
Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya sudah mengunjungi Sarimukti dan memberikan kompensasi pada hampir 150 rumah yang ada di sana untuk segera pindah.
"Saya memberikan kompensasi hampir 150 rumah dengan nilai Rp150 juta, mereka harus ngontrak atau pulang ke rumah masing-masing," ucap Dedi Mulyadi, Selasa (15/7/2025).
Dedi mengatakan pihaknya tidak melarang para pemulung mencari nafkah di TPA yang mengelola sampah se-Bandung Raya tersebut.
Akan tetapi, untuk bermukim di TPA Sarimukti memang dilarang karena alasan kesehatan.
"Prinsip dasar bekerja di Sarimukti boleh tapi tidak boleh bermukim di kawasan Sarimukti karena kumuh," ucap Dedi.
Baca Juga
Menurut KDM, panggilannya, saat pihaknya berkunjung ke Sarimukti, tak hanya hunian yang kumuh namun juga para pemulung banyak mengais sisa makanan dari tumpukan sampah.
"Kemarin ditemukan makannya beras, berasnya mungut dari sampah. Makan daging ayam, ayamnya mungut dari sampah, ini kan harus dibenahi," tutur dia.
Terkait alasan para pemulung bermukim di sana, menurutnya kemungkinan ada persoalan ekonomi atau karakter para pemulung yang senang tinggal di sana.
KDM sendiri berencana merekrut para pemulung tersebut untuk menjadi petugas kebersihan di ruas provinsi di sekitar Sarimukti.
"Mereka menjadi tenaga kebersihan di sepanjang jalan provinsi di area Sarimukti itu kan tukang sapunya masih kurang. Saya tes dulu tiga bulan, kalau tiga bulan konsistensi bisa bekerja dengan baik, maka beralih dari memungut sampah menjadi pembersih jalan," ujarnya.