Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Targetkan Tak Ada Kasus Gizi Buruk Baru Tahun Ini

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menargetkan Jawa Barat mencapai zero new stunting pada 2025.
Petugas mengukur tinggi badan balita sebagai salah satu upaya kontrol dalam mencegah stunting atau tengkes di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Petugas mengukur tinggi badan balita sebagai salah satu upaya kontrol dalam mencegah stunting atau tengkes di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Bisnis.com, BANDUNG--Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menargetkan Jawa Barat mencapai zero new stunting pada 2025. 

Target tersebut ditegaskan Herman saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jawa Barat bersama perwakilan dari 27 kabupaten/kota.

"Target kita jelas, tidak boleh ada lagi stunting baru di Jawa Barat. Zero new stunting. Itu akan kita eksekusi dengan seksama melalui langkah-langkah konkret," tegas Herman, dikutip Kamis (21/8/2025).

Herman menekankan strategi percepatan penurunan stunting harus dilakukan menyeluruh, baik sebelum maupun setelah kelahiran. Untuk ibu hamil, ia meminta perhatian penuh melalui konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan minimal enam kali, serta pemenuhan gizi terutama protein hewani.

Sementara setelah kelahiran, perhatian diarahkan pada pemenuhan hak bayi dan balita. Bayi berusia 0–6 bulan didorong mendapatkan ASI eksklusif, kemudian dilanjutkan dengan ASI hingga usia 24 bulan yang disertai makanan pendamping bergizi.

"Pemenuhan gizi dan pola asuh yang sehat menjadi kunci tumbuh kembang anak yang optimal. Itu adalah tugas pemerintah. Dengan kerja sama yang kompak, Insyaallah target zero new stunting di Jawa Barat bisa terwujud," ujar Herman.

Rakor TPPS tersebut menjadi momentum penting dalam menyatukan tekad seluruh pemangku kepentingan untuk menekan angka stunting di Jawa Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro