Bisnis.com, BANDUNG - Program Studi Manajemen S1 dan D3, Universitas Widyatama Bandung mengadakan webinar dengan mengusung tema Peran Literasi Keuangan Untuk Meningkatkan Minat Investasi Saham Generasi Millenial di tengah Pandemi Covid-19.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan literasi keuangan generasi milenial agar memiliki bekal yang cukup untuk memulai investasi di pasar keuangan dan terhindar dari godaan investasi yang memberikan hasil instan atau investasi bodong.
Dengan literasi keuangan yang mumpuni, generasi milenial diharapkan dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak di tengah pandemi Covid-19 ini, terutama di pasar modal seperti investasi saham yang terbukti mampu memberikan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Tentunya dengan memilih saham yang tepat saat melakukan investasi. Dengan berinvestasi sejak dini diharapkan, generasi millennial dapat meraih kehidupan dengan tingkat ekonomi yang lebih baik.
Kegiatan ini mendapat antusiasme yang cukup tinggi, tercatat 208 peserta mengikuti kegiatan yang terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi di kota Bandung dan kota-kota lainnya, juga diikuti oleh dosen dari Universitas Widyatama dan kampus lainnya.
Dalam paparannya, Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini, menyebutkan bahwa generasi milenial adalah generasi yang kurang beruntung dalam masalah ekonomi karena dihadapkan pada masalah pengangguran, krisis ekonomi, ketidaksetaraan pendapatan, juga harga properti yang terus meningkat.
Oleh karena itu generasi milenial perlu berinvestasi di pasar modal dengan dibekali literasi keuangan yang memadai agar di masa depan dapat memperoleh keuntungan dengan risiko terkendali demi meraih kehidupan yang lebih baik.
"Generasi milenial tidak perlu ketakutan melakukan investasi di pasar modal di tengah pandemi ini karena masih banyak saham yang memiliki kinerja baik yaitu mencapai 58,75% (396 dari 674 saham) selama 10 tahun terakhir," papar Reza.
Megasari J Putri, dari PT Phintraco Securities menjelaskan tentang langkah-langkah mudah untuk berinvestasi dalam saham, mulai dari mekanisme perdagangan saham dan pembentukan harga saham di pasar modal, juga risiko-risiko berinvestasi dalam saham.
Selain itu, dipaparkan pula cara melakukan analisis fundamental untuk mengetahui kinerja emiten sehingga generasi milenial dapat menentukan strategi investasi yang lebih baik agar memperoleh tingkat pengembalian yang lebih baik pada masa mendatang.
Lebih jauh ia menyampaikan bahwa generasi milenial dapat memilih melakukan investasi pada saham yang berpotensi bertumbuh (growth investing) atau pada saham yang harganya masih di bawah nilai intrinsiknya (value investing), atau pada saham yang selalu membagikan dividen (income investing).
Ketua Pelaksana kegiatan, Gusni, menyampaikan bahwa literasi keuangan akan mempengaruhi perilaku keuangan seseorang. Literasi keuangan yang rendah dapat menyebabkan terjadinya bias dalam perilaku investasi termasuk pada generasi milenial.
Dia menyebutkan tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah hanya sekitar 38% dan literasi pasar modal sekitar 4%, sehingga wajar kalau pelaku pasar modal Indonesia masih di dominasi oleh investor asing.
