Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Investor Lirik Cirebon Timur untuk Bangun Sarana Penyediaan Air

Dari empat investor yang melirik pembangunan tersebut, satu di antaranya adalah Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Perum Jasa Tirta II.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, CIREBON - Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon menyebutkan ada empat investor yang melirik untuk membangun sarana penyedia air baku di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirtajati Kabupaten Cirebon Suharyadi menyebutkan, dari empat investor yang melirik pembangunan tersebut, satu di antaranya adalah Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Perum Jasa Tirta II.

“Perusahaan itu ditawarkan membangunan sarana untuk meningkatkan kapasitas. Di wilayah timur ada WTP yang masing-masing berkapasitas 50 liter per detik. Investor itu nanti harus upraging menjadi 100 liter per detik,” kata Suharyadi di Kabupaten Cirebon, Jumat (14/7/2023).

Suplai air baku untuk  wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur masih minim, karena belum memiliki saluran langsung dari mata air Cigusti, Gunung Ciremai.

Selama ini, sumber air untuk wilayah timur masih mengandalkan pengolahan dari fasilitas Water Treatment Plant (WTP) Tawangsari, Kecamatan Losati dan WTP Waled, Kecamatan Waled.

Suharyadi menyebutkan, ada beberapa perusahaan yang meminta suplai air baku dari Perumda Air Minum Tirtajati. Namun, hingga saat ini belum mampu terealisasi.

“Kalau menggunakan suplai air langsung dari mata air Cigusti, perlu dibangun saluran pipa sepanjang 45 kilometer. Tetapi, itu sangat tidak efisien dengan kondisi perusahaan ini,” kata Suharyadi.

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Cirebon tidak merekomendasikan industri tekstil melakukan ekspansi ke wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur. 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono menyebutkan, rekomendasi tersebut dilontarkan lantaran wilayah Kabupaten Cirebon minim suplai air baku.

Menurut Dede, dalam aktivitasnya, industri tekstil membutuhkan air lebih banyak karena digunakan sebagai pelarut pewarna dan bahan kimia; media untuk transfer pewarna dan bahan kimia ke kain; hingga media pencuci dan pembilas. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler