Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

API Gandeng Taiwan Textile Research Institute untuk Replikasi Teknologi Rendah Emisi

Hal tersebut dilakukan industri tekstil untuk mendukung program pemerintah dalam menekan jumlah emisi.
Ketua API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja.
Ketua API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja.

Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Pertekstilan Indonesia atau API memastikan industri tekstil Tanah Air terus bergerak menuju net zero emission atau NZE.

Hal tersebut dilakukan industri tekstil untuk mendukung program pemerintah dalam menekan jumlah emisi. 

Ketua API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan, langkah tersebut dilakukan dalam kerja sama yang dibangun dengan Logic Art Taiwan membahas permasalahan zero emission serta teknologi terkini untuk mewujudkan emisi net-zero, dengan pembicara dari Taiwan Textile Research Institute. 

"Mereka membawa 2 profesor, 5 dari misionaris manufaktur untuk membawa teknologi yang mereka punyai sekarang," jelas dia kepada Bisnis, di Bandung, Kamis (7/9/2023). 

Menurut Jemmy, dalam kerja sama tersebut, dibawa teknologi terkini yang digunakan negara lain untuk nantinya bisa direplikasi oleh pengusaha tekstil di tanah air, utamanya soal menekan emisi. 

Namun demikian, ia menilai sektor industri tekstil ini memang sulit untuk ditekan hingga zero emisi sama sekali. Pasalnya, dalam proses produksinya, industri tekstil tetap membutuhkan energi. 

"Zero emisi itu tidak mungkin, semua pasti butuh energi, tapi emission reduction, mereka membawa teknologi yang cukup banyak yang berlaku di berbagai negara yang mungkin bisa di-copy oleh anggota API," kata dia. 

Langkah tersebut, Jemmy melanjutkan, sebagai misi menekan jumlah emisi yang dihasilkan oleh sektor industri sudah dilakukan jauh sebelum masalah kualitas udara di ibu kota terjadi. 

"Mungkin itu [polusi udara] salah satu poin, sebelum ada masalah itu juga kita sudah menyebarkan informasi kepada anggota bahwa teknologi yang berlaku di negara lain seperti apa. Tapi sekarang kita undang dari Taiwan untuk datang untuk membawa teknologinya," jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper