Bisnis.com, BANDUNG — Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman mengaku pihaknya diminta Kementerian Pertanian untuk presentasi Program Satu Hektare Buruh Tani Bangkit (Starbak) Satu Desa Satu Hektare.
Program tersebut merupakan aktualisasi dari food estate partisipatif yang ternyata mendapat respons dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Saya diundang langsung oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan sesudah pemilu untuk melakukan presentasi khusus terkait food estate parsitifatif,” kata Herman, usai memimpin apel pagi di lapangan upacara Kawasan Pusat Pemerintahan, Kabupaten Sumedang, Senin (5/2/2024).
Menurutnya, Kementerian Pertanian meminta tidak cukup satu hektare lahan di satu desa tapi meminta 10 hektare.
“Kadis Pertanian siap-siap bukan satu desa satu hektare lagi tapi 10 hektare per desa. Lahannya, bisa tanah kas desa, bisa tanah masyarakat. Bibit, pupuk, saprodi disiapkan oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah menyiapkan lahan dan masyarakat untuk bahu membahu mengelola lahan,” katanya.
Menurut Herman, sektor pertanian memang menjadi mayoritas pekerjaan masyarakat Sumedang. Bahkan pertanian menyumbang 20% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Baca Juga
“Saya yakin setelah acara pertanian dari Kementerian Pertanian di Sumedang minggu lalu akan memotivasi jajaran Dinas Pertanian dan para petani,” kata Herman.
Menurutnya, tahun 2024 ini laju pertumbuhan sektor pertanian dan peternakan di Sumedang bisa mencapai 6%-7%.
“Kalau laju pertumbuhan bisa mencapai pertanian dan peternakan di Kabupaten Sumedang bisa di angka 6 sampai 7% itu sangat luar biasa,” katanya.
Ia mengatakan dengan laju pertumbuhan 6%-7% maka angka kemiskinan akan turun secara signifikan di tahun 2024 ini.
“Mudah-mudahan acara kemarin yang luar biasa dan ditunjang dengan stimulus Rp 23 miliar dari Kementrian Pertanian bisa menurunkan angka kemiskinan,” katanya.