Bisnis.com, MAJALENGKA - Badan Pengelola Rebana menyebutkan butuh waktu 20 hingga 30 tahun menjadikan Kawasan Metropolitan Rebana sebagai penyangga ekonomi wilayah Jawa Barat.
Kepala BP Rebana Bernardus Djonoputro mengatakan masa depan perekonomian Jawa Barat akan ditopang oleh kawasan Rebana. Ekonomi di kawasan tersebut pun diramal tumbuh di atas rata-rata nasional.
Di kawasan teranyar itu, kata Bernardus, ada 13 kota kawasan hunian berbasis industri di tujuh kota/kabupaten yakni, Patimban, Cipali Subang Barat, Cipali Subang Timur, Cirebon, Patrol, Losarang, Tukdana, Cipali Indramayu, Balongan, Krangkeng, Jatiwangi, Kertajati-Jatitujuh, dan Butom.
"Kawasan ini akan tumbuh hingga 20 sampai 30 tahun ke depan. Rebana ini juga ditunjang oleh dua infrastruktur global, yakni Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban," kata Bernardus, Kamis (22/8/2024).
Dalam dua tahun terakhir, kata Bernardus, kawasan ini sudah mendapatkan respon global. Sebanyak tujuh kawasan sudah menunjukkan adanya geliat pertumbuhan ekonomi. "Subang Cipali Barat dan Kertajati yang paling terlihat," katanya.
Berdasarkan informasi, sebanyak Rp234,5 triliun dikucurkan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan Metropolitan Rebana.
Baca Juga
Ratusan triliun anggaran itu untuk infratsruktur jalan, infrastruktur perhubungan, infrastruktur dasar, infrastruktur sumber daya air, dan infrastruktur lainnya. "Dibagi ke dalam dua prioritas satu dan dua. Untuk prioritas satu sebanyak Rp30,9 triliun. Sementara prioritas kedua Rp203,6 triliun," kata Bernardus.
Beberapa proyek strategis nasional (PSN) di Kawasan Rebana sudah berdiri hingga saat ini. Proyek itu yakni, Tol Cisumdawu, Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, ITB Kampus Cirebon, Terminal Tipe B Ciledug, Gedung Creative Center Majalengka, Jalan Cigugur-Cisantana Kuningan, pengembangan RSUD Cideres, dan pelebaran Jalan Conggeang-Buah Dua.
Bernardus mengatakan, tahun ini ada delapan proyek yang bakal diselesaikan di kawasan tersebut. Di antaranya, pembangunan Jalan Lingkar Timur Selatan Kuningan, pelebaran Jalan Legok-Conggeang Sumedang, pelebaran Jalan Cimalaka-Cipadung (Interchange Cisumdawu-Cimalaka).
Kemudian, pelebaran Jalan Conggeang-Ujungjaya, rehabilitasi Waduk/Bendungan Darma Kuningan, pengendalian Banjir di Kawasan BIJB, pengembangan ITB Kampus Cirebon.
"Anggaran terbesar untuk pengembangan ITB di Cirebon dengan jumlah Rp1,7 triliun. Sementara terbanyak kedua untuk pembangunan Jalan Lingkar Timur Selatan Kuningan sebanyak Rp310 miliar," kata Bernardus.
Metropolitan Rebana lahir di bawah kepemimpinan era Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum. Metropolitan tersebut meliputi Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, dan Kota Cirebon.
Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Pada 2030 nanti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10%, pertumbuhan nilai investasi hingga 17%, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.
Kawasan yang diutamakan Metropolitan Rebana meliputi area Subang Barat, Indramayu, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Butom, Losarang, Patrol, dan Patimban.